Source : Samuel Borges Photography
Fakta membuktikan (berdasarkan riset tidak ilmiah diriku ini haha) bahwa hampir 75% teman perempuan yang seumuran dengan ku...at least umurnya antara 23 - 27 tahun, menginginkan untuk segera menikah. Teman perempuan asli Indonesia tentu saja, karena yang orang Taiwan baru ingin menikah di atas umur 30 tahun atau sudah mapan secara finansial.
Mulai terjadi masa galau "kapan nikah?" adalah pasca aku lulus S1. Pertanyaan itu dilontarkan oleh nenekku. Aku hanya tertawa saat itu karena dapet kerja aja belom, punya duit sendiri aja belom, S2 aja belom, mau nikah? no way! that's what I thought. But then, bapakku bertanya "kapan kamu dilamar?" hmm...pertanyaan susah karena aku nggak tau kapan dilamar. haha Lalu, ibu ku mengatakan, "nggak bisa bayangin Intan nikah. Adeknya masih belom sekolah." yes! my brother at that time still maybe 3 / 4 years old. Jadi, perasaan itu belum terlalu tinggi. Karena di saat yang sama teman ku yang sudah menikah cuma 1 orang, itupun karena 'kecelakaan' masa SMA dulu.
Ketika aku mulai masuk ke usia 22 tahun, saat itu aku masih kuliah S2 di Taiwan. Setiap kali pulang ke Indonesia, pertanyaan itu selalu ada, sebagian besar dari saudara yang ketemu saat lebaran. Karena masih ada anggapan di Indonesia ini bahwa "jangan sekolah ketinggian, nanti ga ada yang mau" haha Itulah kenapa banyak ssaudara ku yang berpikir bahwa "kasihan intan" nanti nggak ada yang mau kalau lulus S2. -_______-"
Terlebih lagi mulai ada pembicaraan di kalangan teman-teman perempuan tentang jodoh, pernikahan, dan lain sebagainya. Kadang aku merasa iri karena sahabatku akan menikah duluan, tapi di sisi lain aku tidak begitu iri karena aku masih sekolah sedangkan dia sudah bekerja. Apalagi dia sudah punya pacar sedangkan saat itu aku belum punya pacar. hahaha
Jadi, pertanyaan "kapan nikah?" itu bikin galau setengah mati kalau ketemu sama saudara atau teman di Indonesia. Tapi berbeda ketika di Taiwan karena kebanyakan perempuannya belum menikah, karena mau sekolah dulu. Paling ada pertanyaan gitu sih buat yang S3. Tapi untuk ukuran S2 selama ini aku cuma mendapati satu orang bertanya kepadaku seperti itu saat kami sedang bercanda. haha
Alhamdulillah yang namanya jodoh nggak kemana, terlebih doa orang tua yang mungkin juga sering ditanya saudara kapan intan nikah. haha Aku menikah di saat umurku belum genap 24 tahun. Hampir lebih tepatnya. hehe Semua anggapan orang kalau aku bakalan nggak laku pun musnah. Pertanyaan "kapan nikah?" pun hilang entah kemana di saat aku mulai menyebarkan undangan.
Tapi, galau level selanjutnya pun muncul...
"Sudah hamil?"
Padahal kami baru saja menikah kurang dari 1 bulan. -__________-"
Fenomena yang aneh tapi luar biasa terjadi di lingkungan sosial ku. Pasangan yang baru saja menikah, jarak 1 bulan sudah hamil, bahkan ada yang jarak 1 minggu. Itu sering sekali terjadi. Mungkin hanya beberapa pasangan seperti kami yang nggak langsung dikasih sama Allah.
Fenomena lain adalah ketika kami baru saja menikah, banyak teman yang sudah menikah lama, mereka hamil, dan melahirkan di rentang waktu yang singkat pasca kami menikah. Sepertinya sudah ada 4 orang teman ku yang melahirkan.
Yang di Taiwan sendiri saja sudah ada 3 orang melahirkan, 1 orang menunggu melahirkan, 1 orang hamil (baru 1 minggu menikah). Belum termasuk yang di Indonesia dimana ada 1 orang punya bayi kembar, 3 orang bayi nya nggak kembar, dan beberapa lainnya yang sedang masa hamil.
Mungkin ini lah penyebab ketika aku ke kampus (yang bisa dibilang jarang ketemu orang karena aku PP beda kota) dan bertemu teman (terutama perempuan) seringnya mereka akan bertanya "mbak, sudah isi?"
Awalnya pertanyaan seperti itu aku anggap wajar dan lumrah. Tapi semakin lama...semakin galau. Galaunya pun melebihi pertanyaan "kapan nikah".
Pertanyaan lanjutan setelah dijawab "Belum hamil" adalah ... "Ada rencana nunda kah?"
Meeeennn.... kenapa ada pertanyaan itu? Jelas jawabannya nggak ada. Hamil itu rezeki dari Allah yang ga bisa dan ga boleh ditunda. Siapa sih yang nggak mau punya anak? Yaa mungkin ada sih buat pasangan muda yang ingin mapan dulu baru punya anak...tapi pengecualian buat kami.
Oke lah aku masih sekolah S3...mas ku kerja... aku PP Taipei Hsinchu tiap kali ada kelas... dan kami di Taiwan. Mungkin itu penyebabnya... tapi buat kami itu tidak menjadi alasan untuk bisa hamil. Tidak ada kata menunda kehamilan di kamus kami.
Hanya saja... kami belum diberi oleh Allah karena Allah tau kapan waktu terbaik bagi kami untuk dititipi seorang anak. Mungkin kami belum siap menurut Allah dan kami akan menunggu.
Aku mengerti mungkin mereka care dengan kehidupan kami. Tapi apa daya..perasaan galau seorang perempuan yang sudah menikah tapi belum diberi keturunan itu sedih lho...apa lagi diberi pertanyaan yang membabi buta tentang kehamilan. Kami yang baru menikah 7 bulan saja sudah sedih...bayangkan bagi yang sudah menikah bertahun-tahun lamanya tapi belum mendapat momongan? Kasihan kan kalau ditanyain begitu...
Ingat... bikin anak nggak sama kayak bikin kue yang dimasukin oven langsung jadi. #mulaisebel #curcol
So, please... jangan tanyakan kepada orang yang sudah menikah tapi belum mendapat momongan tentang "Sudah hamil?" "Rencana nunda?" karena Sakitnya Tuh Di Sini #sambilnunjukdada #nyanyi
Nanti kalau sudah diberi kesempatan sama Allah untuk mendapatkan seorang anak, berita itu akan datang dengan sendirinya tanpa diberi tahu. Karena bagi kami, terutama yang orang Islam, berita baik itu lebih baik diutarakan, bukan disembunyikan karena juga untuk mendapatkan doa dari orang lain.
Jangan tanyakan tapi doakan.
Semoga pasangan ini cepat mendapatkan momongan.
Semoga diberi kesempatan oleh Allah untuk menimang dan membesarkan seorang bayi.
Amiiinnnn.....
Itu lebih menyenangkan hati lho, kawan... :)
kalau saya masih ngerasain jenis galau yang Part 1 mbak... hehe
ReplyDeletetenang saja mbak Rosa... jodoh ga kemana. Anggep aja mereka doain mbak biar cepet nikah kan? :D
Deleteproses menuju nikah berapa waktu itu mba? hehe
ReplyDeleteAlhamdulillah waktu itu karena ada yang mau langsung saya tembak "kapan ngelamar?" hahaha dan itu prosesnya mungkin kurang dari 1 tahun... :D
Deletehihi semangat mbak, menanyakan hal-hal tersebut bagi orang Indonesia adalah hal yang lumrah yet bikin nyut-nyutan kepala ya dan setiap orang pasti ngalamin kyknya. Entahlah itu pertanyaan basa-basi atau serius nanyain, tapi tetep terus positif thinking aja, anggep semua pertanyaan dan pernyataan itu doa. hihi. semoga segera dikasi momongan ya mbak :)
ReplyDeleteAmiiinnnnn... terima kasih mbak puput doa nya... :D
DeleteIya memang kebanyakan orang indonesia masih suka bertanya terutama jika yang perempuan tambah gemuk... haha Lebih sering positive thinking karena itu harus...cuma kadang galau nya itu juga kadang muncul sih... masih belajar untuk nggak sebel-sebel sendiri... :p
Setujuuuu Intan. Watak orang Indonesia emang kepo, mau tauuuu aja urusan orang. Udah hamil belom, kenapa belom hamil. Iyaaaa galaunya melebihi pertanyaan "kapan nikah", karena seolah2 kalo belom hamil tuh kitanya yang salah ya :D
ReplyDeleteMemasuki tahun kedua pernikahan, alhamdulillah pertanyaan2 itu hilang begitu saja, mungkin yang mau tanya juga sadar kalo pertanyaan macam itu bakal bikin sedih. Kapan dapat anak-nya, semua ketentuan Allah :)
Iya mbak Tiananda. kebanyakan yang bertanya justru yang belum menikah. Mungkin karena belum merasakan. Jadi dimaklumi saja. Dianggap doa karena mereka juga perhatian... :)
Deletetabiatnya orang melayu tan.. suka ingin tahu bukan untuk mendoakan, cuma ingin tau yang tidak penting aja, haha.
ReplyDeletehaha iya mas adil... dimaklumi saja. Anggap saja itu doa... :)
DeleteIntaaan, aku doain yaa semoga segera diberi anugrah dan amanah untuk ngerawat baby. Yang sabar ya taan..tetap semangat! :)
ReplyDeleteGa nyangka aku dikomen sama si centil satu inii... kamu gimana kabar wii? :D
DeleteAmiiinnn... makasih banyaaakkk ^^
Kamu juga semangat wii.... aku menunggu tanpa bertanya... hehe