Akibat diberi hadiah oleh sahabat ku Nila buku berjudul "Khadijah" yang merupakan serial 4 wanita Penghuni Surga karya Sibel Eraslan, aku jadi semakin tertarik untuk membaca seri lainnya. Alhamdulillah aku mendapatkan seri "Maryam" dan "Asiyah". Namun kali ini aku akan membahas lebih dalam mengenai "Maryam", Bunda Suci Sang Nabi.
Maryam, namanya diingat sepanjang zaman, oleh hampir semua pemeluk agama terbesar di dunia. Islam, Kristen, Katolik, dan Yahudi. Orang Islam menyebutnya Maryam. Pemeluk agama lain menyebutnya Bunda Maria. Ya, ibunda Nabi Isa a.s. , seorang Nabi suci sebelum Rasulullah Muhammad SAW dan memberikan pengaruh yang luar biasa besar bagi kehidupan bangsa nya, mungkin hingga sampai saat ini. Kebesaran seorang Nabi Isa a.s. tak luput dari kebesaran ibundanya tentu saja.
Seorang Maryam yang belum lahir sudah kehilangan ayahnya, Imran, keturunan Nabi Daud a.s. dan ketika lahir tak sempat mengenal ibunya, Hanna, yang saudara perempuannya Al-Isya adalah istri dari Nabi Zakaria a.s.. Menjadi yatim piatu sejak lahir menjadi cobaan pertama baginya. Kekuatan ketabahan dan ketegaran dari kehidupan masa kecil yang tak memiliki ayah ibu lah yang nantinya membuatnya bisa bertahan dari cobaan semasa dewasa. Nabi Zakaria a.s dan Al-Isya menjadi wali nya serta menjadi guru nya, sehingga tentu saja mereka sudah seperti orang tua nya sendiri.
Umur 6 tahun adalah masa dimana seorang anak yang "dikurbankan" kepada Allah oleh Hanna, ibunya, yang telah menunggu memiliki anak selama puluhan tahun, akan diajarkan berbagai ilmu agama di dalam Baitul Maqdis dan tidak diijinkan untuk pulang ke rumah sampai masa dewasa. Disinilah Nabi Zakaria a.s. membangun mihrab yang khusus bagi Maryam karena saat itu semua santri adalah laki-laki dan situasi politik yang ada membuat Maryam dibenci oleh semua orang. Tak hanya karena orang tua nya yang merupakan keturunan suci, pamannya yang merupakan Nabi dan dibenci banyak orang, situasi Romawi yang memanas, dan para Rahib yang mementingkan kepentingan duniawi, namun juga kecerdasan, perilaku, dan perkataan Maryam yang selayaknya orang dewasa dan dapat mendengarkan malaikat berbicara lah yang membuat para Rahib Baitul Maqdis murka dan ingin membunuh Maryam.
Dalam mihrab siang dan malam Maryam belajar ilmu agama dari Nabi Zakaria a.s dan juga para malaikat. Waktunya dihabiskan untuk bermunajad kepada Allah dan membantu fakir miskin dan yatim piatu.
Ketika Allah membuatnya hamil tanpa seorang suami, beratlah hati seorang Maryam. Wanita mana yang mau hamil tanpa suami dan dicap sebagai wanita yang berzina, padahal ia tak melakukan suatu apapun. Cobaan paling berat bagi seorang wanita ini ia jalani sampai waktunya ia melahirkan. Sendirian tanpa siapapun Maryam melahirkan di padang pasir entah dimana, di bawah sebuah pohon kurma yang telah mati. Nabi Isa a.s. lahir ke dunia.
Fitnah sudah menyebar bahwa Maryam adalah wanita laknat. Namun Allah mengatakan pada Maryam untuk diam dan membawa bayi Isa ke dalam kota. Ketika penduduk mulai melempari mereka dan juga Nabi Zakaria serta istri nya yang membawa bayi Yahya (kelak menjadi Nabi), bayi Isa berbicara dan sontak membuat kaget kota Al-Quds (saat ini Palestina). Fitnah itupun sirna ketika seorang bayi dapat berbicara dengan lancar dan mengatakan bahwa ibunda nya suci dan ia adalah Nabi utusan Allah SWT.
Namun, cobaan tak hanya sampai di situ. Orang yang hati nya tertutup mulai menyebarkan fitnah bahwa Nabi Zakaria a.s yang telah menodai Maryam sehingga ia dikerja dan dibunuh oleh bangsanya sendiri. Nabi Yahya yang saat itu masih bayi digendong oleh ibunya pergi berseberangan dengan perginya Maryam bersama bayi Isa. Mesir adalah tujuan Maryam.
Hidup merantau sejak Nabi Isa a.s lahir beliau lakoni dengan sabar, teguh, dan kuat. Serta dengan senyum yang tulus dan cantik rupawan. Perjuangan seorang ibu membesarkan Isa bin Maryam seorang diri, tanpa suami, adalah suatu hal yang menjadi pelajaran berharga bagi seluruh wanita di bumi.
Maryam adalah seorang yang suci, yang memberikan waktu, tenaga, pikiran, dan harta nya untuk kebaikan di jalan Allah. Mengajak semua orang untuk mengikuti ajaran yang dibawa oleh Nabi Isa a.s. Tangannya terbuka bagi semua orang yang membutuhkan.
Semoga ketika waktunya tiba, kita semua diberikan kesempatan oleh Allah bertemu Maryam ibunda Sang Nabi di Surga kelak. Amin Ya Rabbal Alamin....
No comments:
Post a Comment
Anda bisa memasukkan komentar tentang postingan di sini...Terima Kasih ^.^