03 March 2015

CNY Holiday Part 6 : Bali Safari and Marine Park


Sabtu, 21 Februari 2014

Hari yang ditunggu untuk jalan-jalan di area wisata Bali telah datang. Sejak pagi kami sudah bangun dan sarapan di hotel. Walaupun rasanya masih ngantuk karena capek di perjalanan sehari sebelumnya, sekitar pukul 8.30 kami berangkat ke tujuan pertama kami, Pantai Pandawa.

Aslinya sih kami rencana berangkat jam 5 pagi karena pantai pandawa bagus untuk lihat sunrise. Nyatanya...nggak ada yang bisa bangun karena kecapekan. Alhasil kesiangan semua deh. Haha

Perjalanan naik mobil memakan waktu sekitar 30 menit dari Kuta ke Pantai Pandawa yang berlokasi di Kuta Selatan, bagian kaki ayam nya Pulau Bali. Lebih cepat dari perkiraan karena kami lewat By Pass Ngurah Rai yang pagi itu tidak begitu padat. Untuk menuju ke sana hanya ada satu jalan yang bisa dilewati dan kanan kiri berupa tebing batu yang menjulang tinggi ke atas. Kami seperti melewati gua tanpa atap. Haha Ada biaya retribusi alias parkir mobil sebesar Rp 4.000,- dan per kepala sebesar Rp 2.000,-. Bentuk jalan yang unik membuatku merekam perjalanan ke sana dengan tablet ku. Sehingga foto jalanan tidak sempat diabadikan.

Source : kaskus.com

Mengapa disebut pantai pandawa? Karena di dinding tebing yang mengarah ke laut ada patung Pandawa Lima, yaitu Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Pantainya sendiri sangat indah karena belum terkenal di kalangan turis asing sehingga lebih banyak wisatawan domestik yang bisa ditemui. Airnya sangat biru, pasir pantai yang putih, cuaca cerah, dan lokasi yang bersih membuat betah di sana.



Setelah asik bermain, kami segera melanjutkan perjalanan kami selanjutnya ke Bali Safari and Marine Park. Cukup jauh dari Pantai Pandawa karena berlokasi di Gianyar. Memakan waktu perjalanan sekitar 1 jam, padahal kami lewat tol laut yang menghubungkan Kuta dan Denpasar sehingga lebih cepat. Ini pertama kali nya kami melewati tol laut di Bali. Pemandangan nya keren. Anginnya kencang banget, nggak terlalu berbeda jauh dengan jembatan suramadu. Cahya segera mengambil iPhone dan merekam tol laut yang bisa dilewati motor ini.

Praktis sekitar pukul 11.30 kami baru sampai di Bali Safari and Marine Park. Parkiran mobil ternyata tidak terlalu besar untuk ukuran safari sehingga kami harus berputar cukup lama sampai mendapat parkiran.

Ketika masuk ke area parkiran. petugas memberi kami kertas parkir tapi ukurannya agak besar dan itu nggak boleh hilang karena digunakan ketika akan membeli tiket. Sayangnya setelah aku pegang dan foto ketika berjalan ke loket, karcis hilang dan tidak ada yang sadar ada dimana. Kami sampai bolak balik mencari di mobil dan di jalanan tapi tidak ketemu. Aku khawatir kami harus membayar biaya penggantian sebesar Rp 300.000,- dan itu lebih mahal daripada harga tiketnya. ==" Untungnya ketika aku mengutarakan tiketnya hilang ke mbak penjaga loket, kami dipersilahkan untuk membeli tiket dan tidak dikenai denda. Alhamdulillah.... :D Kejadian tiket ini agak mistis.haha

Harga tiket per orang saat aku ke sana adalah Rp 250.000,- untuk paket yang bisa lihat Bali Agung Show. Sedangkan tanpa show itu hanya Rp 175.000,-. Harga yang aku sebutkan itu adalah harga untuk WNI sedangkan untuk WNA harganya menggunakan dolar. Pernah aku lihat di website nya, harga yang ditampilkan adalah USD dan luar biasa mahal. Kalau pakai kurs 1 USD = Rp 10,000 harga tiketnya bisa mencapai lebih dari Rp 750,000,- per orang. Jadi ketika ke sana minta lah harga domestik karena jauuhhh lebih murah.


Seperti halnya kawasan wisata berbayar lainnya di indonesia, tidak diperbolehkan untuk membawa makanan / minuman ke dalam. Hmmm.. padahal kalau di Singapura dan Taiwan boleh-boleh aja membawa makanan dari luar. Mungkin karena budaya masyarakat Indonesia yang membawa "nasi rantang" ke dalam area dan membuang sampah sembarangan menjadi penyebabnya. Jika beruntung, setelah diperiksa tas oleh security, voucher belanja suvenir sebesar Rp 10.000,- bisa dikantongi. hehe

Untuk masuk ke dalam area safari, hanya melewati satu pintu yang mengarahkan kami ke shuttle bus. Jadi, mau masuk dan keluar safari harus naik bus ini. Bus terakhir untuk safari siang kalau tidak salah jam 5 sore. Peta yang kami dapatkan dari loket membuat kami berpikir area Bali Safari and Marine Park sangat luas. Sudah terbayang rasanya melihat lumba-lumba dari jarak dekat dan naik gajah.

Ternyata.... areanya kecil. Masih lebih luas taman safari di Pandaan Malang atau Bogor. Lumba-lumba pun tak ada karena yang dimaksud marine itu bukan "laut" tapi "akuarium" yang berisikan berbagai jenis ikan. Walaupun aku cukup terkesan dengan adanya ikan piranha disana. Tau ikan piranha? bukan ikan monster bertaring yang aku bayangkan sejak kecil. Tapi ikan nya kayak finding nemo. Lucu. hahaha

Sekitar pukul 12.30 kami berputar-putar saja di area "kebun binatang" karena kami ingin menghabiskan waktu sebelum Bali Agung Show. Rencana nya kami akan naik kereta safari setelah show selesai.

Tidak bisa dipungkiri tempat ini memang cocok sekali untuk anak kecil yang suka hewan. Karena ada petting zoo yang semua hewannya bisa dipegang (termasuk hamster yang luar biasa banyaknya) dan juga Kampung Gajah dimana bisa menaiki gajah dan berputar keiling area selama kurang lebih 15 menit.

Disana juga ada Poo Paper. Yap kamu tidak salah baca. Poo alias Kotoran hewan yang diolah menjadi kertas. Agak menjijikkan kalau dipikirkan tapi ini salah satu inovasi yang tepat untuk mengolah sebegitu banyak nya kotoran hewan yang dihasilkan tempat ini dalam sehari.hahaha

Baiklah karena tujuan utama ku kesana sebenarnya adalah Bali Agung Show, maka pukul 14.30 kami segera menuju ke tempat pertunjukan, setelah mencari iPhone Cahya yang ketinggalan di Petting Zoo. Fiuh...untung saja nggak ilang karena sama petugas segera diambil dan mau ditaruh di Lost and Found.

Masuk ke dalam area pertunjukan tidak diperkenankan untuk membawa kamera dan handphone. Jadi, semua barang harus dititipkan. Tenang saja...insyaAllah aman. Karena barang-barang kami aman dan kembali dengan selamat. hehe Tempat duduk nya seperti nonton bioskop. Bedanya di depan kami bukan layar melainkan panggung yang super besar.

Lampu mulai padam dan suara gamelan mengalun dengan indah. Lalu seluruh pemain beserta seluruh hewan yang diajak main di pertunjukan keluar sambil melambaikan tangan. Luar biasa kaget ketika melihat ada gajah, bebek, ayam, kambing, dan kerbau turut serta. hahaha

Sedang asik-asik nya kami melihat parade yang merupakan bagian intro pertunjukan...  lampu mendadak padam.

Kami kira ini bagian pertunjukan. Ternyata nggak. Murni kesalahan teknis. =___="

Tapi wajar sih mati lampu karena saat kami baru saja masuk ke dalam gedung, hujan sangaaaattt deras datang. Syukur Alhamdulillah kami tidak terkena hujan deras.

Setelah menunggu sekitar 20 menit, pertunjukan dilanjutkan kembali. Walaupun selama waktu menunggu itu Cahya dan Irfa sudah tertidur di kursi. hahaha


Sinopsis cerita Bali Agung :
Pertunjukan spektakuler "Bali Agung" terinspirasi oleh cerita legendaris Raja Sri Jaya Pangus dan istri tercintanya Kang Ching Wei, putri seorang pedagang Cina, Bertahun-tahun berlalu tidak ada tanda-tanda seorang anak dalam pernikahan mereka. Kebahagiaan pasangan kerajaan ini pun berubah menjadi kesedihan sehinga raja memutuskan untuk meninggalkan istrinya untuk mencari pencerahan. 
Perjalanan mengarungi samudra dilalui dengan hantaman badai yang menyebabkan sang Raja terdampar ke pulau aneh dan ajaib dengan berbagai hewan mengelilinginya. Ia menemukan tempatnya untuk meditasi tidak lama sampai ia terbangun dengan muncunya Dewi Danu, seorang dewi yang mendiami Danau Batur. Didampingi oleh para penjaga hutan, Dewi Danu menggoda Jaya Pangus. Dan sang raja pun tergoda. 
Sementara itu setelah bertahun-tahun menunggu, Kang Ching Wie menetapkan keberaniannya untuk melakukan perjalanan mencari suaminya. Kesedihan melanda ketika dia menemukan suaminya telah menikah dengan Dewi Danu dan dikaruniai seorang keturunan. 
.... (silahkan nonton untuk lihat kelanjutannya..hehe)
Bali Agung show ini keren banget karena menggunakan efek lampu, musik, dan berbagai gerakan teatrikal yang sangat mengagumkan. Durasi show adalah sekitar 45 menit dan hujan telah reda ketika kami keluar untuk mengambil barang.

Rencana kami selanjutnya adalah mengikuti safari yang harusnya menjadi inti kegiatan selama di Bali Safari and Marine Park. Sayangnya... kami diberitahu oleh salah seorang petugas bahwa banyak pohon tumbang sehingga safari dihentikan untuk sementara. Ternyata tadi saat kami menonton pertunjukan Bali Agung, tidak hanya hujan deras melanda tapi juga angin yang menyebabkan banyak pohon tumbang di lokasi.

Karena jam sudah mneunjukkan pukul 16.00 dan kami kelaparan, kami segera menuju ke restoran yang terkenal akan makan dengan singa. Yap. singa. Hmm...ternyata singa nya dimasukkan ke dalam karena pohon besar yang berada di tengah taman yang bisa dilihat dari dalam restoran tumbang juga. Perut lapar membuat kami tetap makan disana walaupun tidak bisa melihat singa dari kaca.

Harga makanan cukup mahal, setara dengan harga restoran fine dining, namanya Tsavo Lion Restaurant. Rasanya pun tidak begitu "nendang". Tapi kami tidak protes karena perut sudah protes minta diisi. Untungnya ketika akan membayar kami dapat diskon 25% jika membayar dengan kartu CIMB Niaga, dan adikku punya. Alhamdulillah...



Setelah makan kami segera menuju ke tempat gajah. Ternyata...pengunjung sebelum kami adalah yang terakhir. Kami tidak diperbolehkan naik.

Poo paper pun juga sudah tutup ketika kami kesana. Padahal masih jam 5 kurang.

Ketika kembali melewati area gajah, ada turis asng yang dipanggil bahwa mereka masih bisa naik. Aneh banget... masa dibedain turis asing sama domestik? --"

Rasanya hari ini kami sial sekali. Menyesal membayar 250.000 per orang untuk masuk ke sini. =="

Waktu sudah menunjukkan pukul 5.30 dan kami segera pulang ke Kuta. Tak lupa kami mampir ke Kuta Square karena adikku ingin belanja.

Sekitar pukul 7 malam, kami sampai di area Kuta dan memarkir mobil di mall terdekat. Lupa nama mall nya, yang jelas ada di depan waterbom Kuta. Kalau mau parkir di Kuta Square jelas nggak mungkin karena macet nya minta ampun. Lebih cepat jalan kaki daripada naik mobil kalau sudah di area ini.

Setelah berputar-putar dan belanja beberapa baju, kami pulang ke hotel.

Lapar lagi? jelas. Kami mencari di daerah Kuta, eh restoran yang menjual nasi banyak yang tutup. Adanya cafe cafe yang menyediakan minuman doank. Akhirnya terpaksa kami telepon KFC untuk diantar ke hotel. Lucunya...kami harus menunggu 1 jam lamanya. Padahal mata sudah lelah.

Jam 1 pagi...KFC baru datang.

Makan pagi pun kami jalani. hahaha Dan tertidur...lelap.
Intan Web Developer

A Wife and PhD candidate to-be in National Taiwan University of Science and Technology. Dreamer, Writer, Traveller, and Tech Addict. Like to travel everywhere and experience anything.

No comments:

Post a Comment

Anda bisa memasukkan komentar tentang postingan di sini...Terima Kasih ^.^