04 March 2015

CNY Holiday Part 7 : Polisi Jujur atau Nakal ?


Ketika pulang liburan Chinese New Year ini banyak hal yang terjadi dan berhubungan dengan polisi. Selama di perjalanan tentu saja, Yang membuat heran adalah kenapa beberapa kejadian membuat kami berpikir polisi-polisi ini "nakal" alias nyari duit.

Pertama saat di daerah Payton saat kami perjalanan ke Bali.

Salah sih karena mobil kami menyalip truk di depan saat marka nya lurus bukan putus-putus. Lalu, saat mas putu diminta untuk ikut masuk ke dalam pos polisi sedangkan kami menunggu di mobil. ternyata dimintain duit gara-gara kami nggak bisa ikut sidang dan minta bayar ke ATM ga dikasih. Padahal kan bisa tuh minta slip yang kita bayar di ATM trus slip pembayaran dikasihin ke pak polisi nya lagi supaya SIM dan STNK bisa dibalikin ke kita nya.

Kedua saat di penyeberangan sesampainya di Bali.

Polisi nya minta kami menunjukkan KTP. Sayangnya KTP ku sudah ditarik kecamatan karena harus mengurus dokumen yang baru. Lucunya ketika aku menunjukkan paspor, pak polisi nya nggak mau. Katanya sih mereka cuma nerima KTP untuk orang lokal. Agak aneh sebenernya karena paspor itu justru harusnya lebih kuat daripada KTP. Susah kan malsu paspor daripada malsu KTP? Satu orang aja bisa punya banyak KTP. Agak khawatir juga sebenernya disuruh balik lagi ke Jawa karena bapaknya bener-bener insist pengen KTP atau fotokopian nya. Untungnya aku punya scan KTP dan dipersilahkan untuk masuk ke Bali. Merasa agak aneh dengan ketentuan yang berlaku tapi salut dengan polisi yang dari raut wajahnya seperti nya memang menjalankan tugas sesuai ketentuan yang berlaku.

Ketiga saat di Surabaya

Kami ke arah Unair dari kantor wali kota. Lupa nama jalannya. Disitu kan ada 3 lajur kendaraan mulai dari bawah yang pinggir sungai itu, tengah, dan atas jalan layang menuju ke Unair. Sayangnya mas putu salah jalur dan kalau nggak pindah jalur harus berputar lagi cukup jauh. Aku meminta mas untuk pindah jalur walaupun marka jalan lurus dan tidak diperbolehkan untuk pindah lajur.

Dengan santai aku bilang "nggak ada polisi kok mas...santai...haha" trus baru saja mas putu pindah jalur dan mengatakan "nanti kalo ketilang kamu yang bayar lho yaa haha" tiba-tiba ada polisi nyuruh kita berhenti. Ternyataaaaa polisinya sembunyi di belakang lampu jalan. Jelas nggak kelihatan lah karena waktu itu malam hari. Salahku juga sih yang nyuruh mas pindah jalur. hehe

Setelah berhenti dan mas putu menunjukkan SIM, bapaknya bilang kalau kami salah dan wajib untuk mengikuti sidang. Tapi masalahnya kami minggu ini balik ke Taiwan. Ketika aku mengutarakan itu, mas putu nyubit tanganku, aku tau sih maksudnya biar ga bilang kita sekolah di Taiwan biar ga diporotin. Tapi udah terlanjur. haha Eh trus si bapak bilang gini "yasudah saya bantu...seadanya saja lah pak...". Kami sadar kami disuruh membayar. Tapi kebetulan dan ini beneran! uang di dompet habis. Tidak ada uang sepeser pun. Ada di mobil uang cuma 1000 sisa bayar tol. haha Jujur lah aku bilang kalau rencanaya kami mau ke ATM karena di dompet tidak ada uang, tapi sebelum ke ATM sudah kena duluan. hahaha Bapak polisi nya kayaknya sadar aku jujur banget, dan akhirnya dipersilahkan lewat. hahahaha

Hal-hal seperti ini sering banget terjadi. Nggak cuma ke kami aja tapi mungkin juga hampir semua orang pernah ngalamin. Pantes aja citra polisi jelek, orang polisi nya aja kayak gini. Anggepannya sih semua polisi sama aja. Bahkan ada anggapan bahwa orang sekolah polisi sudah nggak keren lagi karena sudah dicap sebagai polisi yang nggak bener. Trus apalagi barusan ada berita calon kapolri ditangkap KPK dan segala macam hal lainnya. Luar biasa memang....

Tapi nggak semua polisi jelek kok. Buktinya di Gresik sendiri ada seorang polisi bernama Pak Jaelani yang memegang teguh prinsip kejujuran. Saat SMA dulu aku pernah kena razia sepeda motor, untungnya waktu itu aku sudah punya SIM jadi nggak kena. Tapi ada orang-orang yang kena si bapak ini dan harus ikut sidang. Nggak bisa disogok dan nggak mau nyogok. Bahkan istrinya pun pernah ditilang. Adikku juga pernah ikut tes SIM dan nggak lulus sampe lebih dari 3x gara-gara yang ngetes Pak Jaelani. Ibu ku sampai minta tolong polisi tetangga pun nggak bisa. hahaha

Begitulah polisi di Indonesia. Lebih banyak polisi nakal daripada polisi jujur.
Intan Web Developer

A Wife and PhD candidate to-be in National Taiwan University of Science and Technology. Dreamer, Writer, Traveller, and Tech Addict. Like to travel everywhere and experience anything.

No comments:

Post a Comment

Anda bisa memasukkan komentar tentang postingan di sini...Terima Kasih ^.^