30 June 2014

Behind My Life Planner



Banyak yang bertanya... mengapa life planner atau agendaku berwarna-warni ?
Jawabnnya mudah... Because it is fun!!
Aku  bisa menempel apapun dan berkreasi sesuai dengan keinginanku. haha

Jadi... aku akan menunjukkan ada apa di balik life planner atau agenda milikku ini. Satu hal penting, yaitu Kotak Ajaib!!

 

Kenapa aku namakan kotak ajaib? karena ini tempat pensil paling keren yang pernah aku temukan!! Dia ukurannya 13x20 cm... cukup besar tapi bisa menampung apa saja... dan dia punya dua bagian. Atas dan bawah.


Apa saja yang ada di dalamnya?
here we go....jika di buka bagian atas dan bawah akan terlihat seperti ini.
Bagian atas adalah tempatku menaruh segala perlengkapan tulis menulis dan DIY craft, sedangkan bagian bawah adalah tempat semua sticky notes dan barang yang bisa ditempel...




Let us through one by one...



Aku suka sama yang namanya spidol atau pensil atau bolpoin berwarna karena bisa digunakan untuk menghias berbagai macam hal. Oleh karen itu, ketika aku menemukan satu pak isinya spidol berwarna, langsung aku beli. Biasanya spidol ini aku gunakan untuk menggambar di life planner ku atau menghias apapun. Terutama ketika ada seorang teman yang ber ulang tahun dan aku ingin memberikan kartu ucapan spesial untuk dia. ^__^
Aku menemukan sebuah crayon lucu di sebuah toko buku di Taiwan. Krayon ini unik karena dia bentuknya seperti bolpoin besar yang berisikan 8 warna. Cara kerja nya gampang sih... caranya kayak kalau make cutter dan kalau mau mindahin warna tinggal di pencet itu tombol atasnya kayak pakai bolpoin. Mudah kan?

Yang tidak boleh dilupakan adalah bolpoin 3 warna kesayangan, pensil, penghapus, gunting, pelubang kertas, dan lem.
Lemnya ini unik karena dia bentuknya seperti tip-ex yang di-stroller. Mmm agak susah jelasinnya. Begitu pokoknya.hahaha

Okay...so...hal lain yang ingin aku tunjukkan adalah bagian lain dari kotak ajaibku yaitu bagian yang berisi kertas... ^_^

Aku mungkin agak sedikit ekstrim ketika berhubungan dengan kertas karena aku suka sesuatu yang berwarna-warni dan aku menemukan banyak sekali warna unik yang bisa dipadu padankan untuk Life Journal ku.

Maka dari itu aku punya banyak sekali sticky notes berbagai ukuran. Terutama merk post-it karena dia nempel dengan sangat baik dan bisa dilepas dengan mudah juga. Easier to work with this rather than with another brand, btw. 


Lalu, aku juga suka banget mengumpulkan kertas-kertas dengan motif lucu. Tujuannya adalah untuk memberikan notes kepada seseorang tentang sesuatu atau bakan mungkin ketika aku kehabisan kartu nama dan harus memberikan kontak ku, lebih baik menggunakan kartu ini daripada post-it karena selain lebih lucu, lebih terkesan non-formal.

Ga mungkin banget donk kasih orang pake post it... Gampang kucel juga. Kalau rusak berabe jadinya. haha


Aku jugapunya banyak timbunan divider yang aku gunakan di dalam life planner ku. Gunanya adalah ketika aku punya banyak hal di dalam agenda, aku tidak harus mencari satu per satu tapi langsung menuju divider tertentu yang sudah diperuntukkan untuk hal tertentu.

Aku terobsesi dengn color code yang berarti memberikan kode atas sesuatu dengan menggunakan warna sehingga memudahkan kita untuk mencari sesuatu.

Yeah you know i like organized things in my life. hehe

Divider ini berbeda dengan mark-paper biasa karena tingkat rekatannya juga berbeda. Untuk divider jelas lebih kuat karena digunakan untuk memindahkan beberapa halaman dalam satu waktu.

Another thing is that... stiker khusus untuk binder. Sebenarnya stiker ini berlubang di tengah. 

Gunanya adalah untuk menghindari kertas binder yang robek karena terlalu sering dibolak balik. Stiker ini pasti dari plastik yang kuat. Berbeda dengan stiker biasa.

Tau donk yang namanya kertas apalagi kalau bindernya itu ring nya cuma 6 atau 4, kertasnya pasti sering banget robek. Nah, untuk mengatasi itu, misalnya robek tuh...tinggal ditempelin aja stiker yang bolong tengahnya ini di bagian kertas yang robek...sehingga bisa digunakan lagi kertasnya... :)



Tidak hanya stiker yang menjadi sorotan utamaku, tapi juga penanda scheduler yang ada di dalam life planner ku. Stiker lingkaran itu aku gunakan untuk menandai hal yang penting. Satu warna untuk satu hal.

Sedangkan mark-paper ini aku gunakan untuk menandai kertas tentang suatu hal tertentu terutama di bagian notes.  

Karena aku sering sekali menulis notes sembarangan dan akhirnya ketika mau mencari lagi, susah mencarinya. Harus dibolak-balik satu-satu dan bisa membuat kertas rusak secara tidak disengaja. :)





Karena hobiku membaca, aku selalu membawa pembatas buku kemana-mana. Karena kadang, lupa sama halaman terakhir baca buku itu tadi. 

Pembatas ini sangat berguna. Ga cuma buat mbatasi buku tapi juga buat membatasi tumpukan kertas riset di lab yang sampai sekarang belum diberesin. (curcol)



 Oh ya...aku juga ga lupa sama koleksi stiker ku yang setumpuk.hahaha

Setiap kali aku ke toko buku yang dicari adalah stiker. Karena stiker ini aku pakai buat menghias life planner milikku. ^__^







Semoga post kali ini berguna.

Jangan lupa... dua bulan lagi aku akan launched desain life planner buatanku sendiri untuk Muslim dan Muslimah yang bisa didownload secara gratis di blog ini, insyaAllah... ^__^









Intan Web Developer

A Wife and PhD candidate to-be in National Taiwan University of Science and Technology. Dreamer, Writer, Traveller, and Tech Addict. Like to travel everywhere and experience anything.

Productive Muslimah = Organized Muslimah (Life Planner / Agenda)


Tulisan ini saya peruntukkan bagi saudara-saudara ku Muslimah ataupun Muslim yang ingin belajar mengenai bagaimana menjadi seorang muslim yang produktif. Mengapa muslm dan muslimah? mengapa tidak semua? Karena tulisan ini akan berguna nantinya bagi seseorang yang ingin mengatur hari-harinya dengan optimisasi ibadah. :)

Oke... apa itu productive muslim? bagi saya... muslim yang produktif adalah yang bisa memaksimalkan waktunya tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk beribadah dan juga untuk orang lain. Kebanyakan orang belum bisa mengatur waktunya dengan baik padahal dia sadar betul bahwa apa yang bisa dikerjakan sangat banyak. Ketika tahu bahwa tugasnya banyak, dia merasa overwhelmed dan tidak tahu harus berbuat apa dan akhirnya banyak hal yang terlewati.

Hal yang pertama dan yang paling penting menurut saya untuk menjadi seorang muslim yang produktif adalah dengan menjadi muslim yang ter-organized atau muslim yang mengatur waktu dan kegiatan nya secara terstruktur.

Eits... jangan takut dahulu ketika mendengar kata terstruktur. Karena bukan berarti ini susah.

Menjadi pribadi yang terstruktur dan disiplin perlu latihan terus menerus dan konsisten. Nah, caranya adalah... bagi saya pribadi...dan ini insyaAllah berlaku bagi seluruh Muslim dan Muslimah adalah dengan memiliki sebuah Agenda. Not an Ordinary Agenda. 

Ini adalah sebuah Life Planner.



Beberapa hal yang dibutuhkan seorang Muslim di dalam Life Planner nya adalah segala hal yang berhubungan dengan manajemen waktu untuk segala kegiatan sehari-hari namun ibadah adalah prioritas. Ibadah seperti apa? ibadah wajib dan sunnah seperti shalat, puasa, zakat, dan lain sebagainya.

Saya akan berikan contoh agenda saya pribadi. Saya tidak bermaksud menyombong namun saya ingin share pengalaman pribadi ketika memulai menggunakan Muslim Life Planner dalam kehidupan saya. Mungkin... Life Planner saya ini belum termasuk bagus karena saya masih belajar. Jika ada yang mau memberi saran tentang isinya... jangan sungkan untuk memberikan komentar di post ini. :)

Bagaimana bentuknya?
Sebetulnya...banyak sekali toko buku dan alat tulis yang menjual agenda. Namun, hampir tidak pernah saya temukan life planner untuk muslim yang mendukung produktifitas kegiatan sehari-hari. Bagi saya life planner yang baik adalah yang bisa mencakup seluruh bagian dari kehidupan. Tapi ini tergantung orangnya sih ya... Saya pribadi memilih yang berukuran sedang untuk ukuran kertas A5. Seperti life planner saya berikut ini yang tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Luarnya berbahan yang empuk saya kurang tau namanya apa (--") tapi ini nyaman untuk dipegang dan dibawa kemana saja serta bisa memuat mungkin 100 lembar kertas. Tapi, saya tidak memasukkan semua kertas ke dalamnya. Nanti saya akan beri tahu lebih lanjut apa isinya... :)


Apa saja isinya?
Saya membagi Life Planner ini menjadi 3 bagian yang dipisah menggunakan color code sehingga memudahkan untuk mencari yang diinginkan. Bagian-bagian tersebut adalah Schedule, Notes, dan Money. Setiap bagian tersebut nantinya dibagi menjadi beberapa bagian lainnya.
Intan Web Developer

A Wife and PhD candidate to-be in National Taiwan University of Science and Technology. Dreamer, Writer, Traveller, and Tech Addict. Like to travel everywhere and experience anything.

28 June 2014

Light in Midnight


Malam ini... dua hari menjelang ramadhan menuju ke satu hari sebelum ramadhan tiba...
Seperti hari-hari sebelumnya aku membuat perencanaan apa yang akan aku lakukan esok pagi dan menyelesaikan apa yang belum selesai dilakukan hari ini.
Aku mulai melakukan satu hal yang sudah tertunda karena kegiatan ku di kedutaan beberapa hari ini, menulis tentang bagaimana menjadi muslim yang produktif berdasarkan suggestions dari website Productive Muslim.
Tapi...kegiatanku kali ini...terhenti ketika ada seorang kawan yang memberi tahu bahwa aku bisa melihat 99 Cahaya di Langit Eropa the Movie secara gratis di salah satu media streaming yang bisa dilihat di http://www.useetv.com/play/newrelease/749/99-cahaya-di-langit-eropa

Sebelumnya aku pernah menulis tentang bagaimana aku semakin mencintai Islam setelah membaca novel karya Hanum dan Rangga ini. Itulah mengapa aku langsung menghentikan aktifitasku dan melihat film ini.

Aku...menangis sejak awal film ini dimulai.

Rasa-rasanya apa yang aku lakukan selama dua tahun di Taiwan seperti tidak berarti apa-apa....

Kondisi kami sama...di negara lain dimana Islam menjadi minoritas dan susah untuk melakukan ibadah. Bedanya apa yang mereka alami dan aku alami.

Aku merasa...aku belum melakukan apa-apa untuk mencari apakah ada keterkaitan antara Islam dan Taiwan. Apa yang sebenarnya terjadi di bumi formosa ini?

Apa yang sudah aku lakukan untuk menjadi seorang agen muslim sejati?

Apa yang sudah aku berikan untuk Islam?

Apa aku sudah menabung untuk asuransi akhiratku kelak sperti yang diutarakan Rangga?

Aku tidak bisa menjawab itu semua karena aku merasa aku belum melakukan apa-apa.
Aku belum menjadi agen muslim di Taiwan.

Mungkin...Allah menaruhku kembali selama beberapa tahun ke depan di Taiwan untuk belajar... belajar tidak hanya dari sisi akademis tapi juga belajar bagaimana menjadi seorang agen Muslim sejati...


Intan Web Developer

A Wife and PhD candidate to-be in National Taiwan University of Science and Technology. Dreamer, Writer, Traveller, and Tech Addict. Like to travel everywhere and experience anything.

17 June 2014

Taipei Grand Mosque : Oasis in Taiwan


Western culture as a qibla for Taiwanese made Taiwan become a free country. Free in the meaning of free to act, free to choose their 'open' clothes, free to sex before marriage, free to eat Haram food (mainly pork), free to everything,...except Taiwan is still in the propaganda of being an official country and leave China.

Many Muslims from foreign countries considered twice or more whether want to stay in Taiwan or not, even it is just for holiday. It is because of the minority of Muslims population, Halal food, and place to Shalah. Those are my consideration first when I got Letter of Acceptance in one of the university in Taiwan. I started to look for as many as information about Muslim society in Taiwan.

Alhamdulillah... I have friends who already stayed in Taiwan for study in the same university as me and told me everything I want to know. The first thing I asked them is... "is there any masjid there?"

Taipei Grand Mosque is one of the mosque in Taipei and considered as the biggest mosque in Taiwan. There are only seven mosques in Taiwan and two of them are in Taipei, the capital city of Taiwan. Even it is the biggest, but it is not as big as Grand Mosque in many cities in Indonesia. But still, I am very grateful. The location is near with my campus. Not really near at first I went there, but now I felt it is near.

In front of the biggest park in Taipei, Da'an Park. Near with NTU and NTUST campus. Transportation are available using Bus, MRT, or YouBike. Taipei Grand Mosque even put in one of the travel destination list by Taiwan's Travelling Brochures that can be found in MRT stations.

This mosque is not only the place for pray, but also the place for Muslim society gather and do something.

Every Friday, not only man will go for Jum'ah praying but also woman will come because Islam is a minority and they want to see their brothers and sisters at least once a week. Every Jum'ah, this mosque is always crowded by Muslims who want to pray. After Jum'ah pray, kids play in front of the mosque while waiting for their parents buy Halal foods in mosque. In this day, many Muslims will sell their Halal foods. Not only cooked food, but also raw goods, like Halal chicken or beef. Because it is hard to find Halal meat in Taiwan. We have to go to specific market to buy it and it is far away from our place. Therefore, it is very convenient to buy Halal meat in every Friday.

Every week, sometimes in Sunday, there are people from any nations come and study Qur'an together. Not only adults but also kids.

It is very peaceful to be in Taipei Grand Mosque. I can meet Taiwanese Muslims, Indonesian Muslims, and other Muslims from any nations. I also can rest while read Qur'an in woman area from my activities in campus. Many friends of mine who are man told me that mosque is the best place for them to rest from "eye conflict". Because, many Taiwanese girls wear open clothes which are very disturbing for boys.

Annualy, Taipei Grand Mosque will held several event, like seminar or even cooking tutorial. Those activities are very interesting because many Muslims are from foreign countries and we are trained to cook Halal Taiwanese food. Sometimes, they also held competitions like speech, calligraphy, etc.

As a students or workers in Taiwan, sometimes we cannot go home when it's time for Eid Fitr or Eid Adha. But we can celebrate those big days together with our big Muslim family in Taiwan. Have a barbeque together, eat together, and study together.. peaceful place, isn't it?



Me and my Muslim friends like to have a good day in here.
It is like an Oasis in the dessert of Taiwan.
It is a place where we can rest from our campus activities.
It is a place where we can study together.
It is a place where we can meet other nations and learn their culture.
It is a place where we can find Halal food.

But, especially...

It is a place where we can talk with Allah, pray, and be a good Muslim... insha Allah...


Taiwan, June 17th, 2014
Intan Dzikria
Intan Web Developer

A Wife and PhD candidate to-be in National Taiwan University of Science and Technology. Dreamer, Writer, Traveller, and Tech Addict. Like to travel everywhere and experience anything.

Officially S.Kom., M.IM.


Perjuangan menuju kelulusan adalah perjuangan yang tidak mudah tapi tidak mustahil. Ikhtiar dan tawakal adalah kunci nya...


Sudah hampir dua bulan sepertinya aku tidak menuliskan apapun di blog ini. Yah...namanya juga sedang mempersiapkan sidang, jadi apa boleh buat...stop dulu lah sejenak menulis di blog dan saatnya menulis buku thesis. haha

Bagi sebagian besar orang terutama teman-teman ku yang notabene adalah engineer mungkin mereka menganggap bahwa apa yang aku kerjakan sangat mudah. Thesis yang mungkin di bawah standar lulusan teknik informatika. Dalam hal ini kaitannya adalah dengan jaringan komputer, pencitraan visual, algoritma, dan lain sebagainya. Tetapi, yang kuhadapi dan teman-temanku yang memiliki satu bidang denganku tidak bisa dikatakan mudah. Karena riset kami tidak hanya sekadar menyebar kuisioner yang dibilang mudah itu tadi. Tapi ada hal lain yang menjadi pertimbangan.

Oke aku akan menjabarkan terlebih dahulu apa itu M.IM ?

M.IM adalah singkatan dari Master of Information Management, gelar yang diberikan kepada lulusan S2 department of information management NTUST. Awalnya aku dan teman-teman agak khawatir karena jurusan ini masuk ke fakultas School of Management dimana semua lulusannya termasuk industrial management mendapatkan gelar M.BA. atau Master of Business Administration. Khawatir karena apa yang kami kerjakan bukan tentang bisnis. Namun tentang bagaimana melakukan manajemen terhadap teknologi informasi. Alhamdulillah...doa kami terjawab dengan adanya keputusan bahwa lulusannya akan mendapatkan gelar M.IM.

Apa yang kami kerjakan di sini?

Ada banyak bidang yang bisa dipilih di jurusan ini. Namun, karena dulu saat masih sekolah di Teknik Informatika ITS mengambil bidang Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) yang merupakan bagian dari manajerial teknologi informasi, akhirnya aku memutuskan untuk mengambil Enterprise System and Management (ESM) dan masuk ke lab Management Information System (MIS) Lab yang mempelajari lebih dalam mengenai manajemen sistem informasi itu sendiri. Aku mengambil topik riset e-learning karena aku ingin hasil riset ini berguna tidak hanya bagi akademik tapi juga bisa diimplementasikan di Indonesia.

Riset seperti apa yang kami lakukan?

Metodologi yang kami lakukan adalah melakukan quantitative dan qualitative. Dimana kami harus mendapatkan data dalam bentuk kuisioner. Oke sampai sini mungkin sebagian besar akan beranggapan, ohh gampang nihhh...cuma ambil data doank kan? eitss...tapi jangan salah. Kami harus membuat sebuah sistem e-learning yang diujicobakan selama satu semester kepada respondent lalu baru kami membagiakan kuisioner. Kuisioner juga tidak segampang membuat pertanyaan. Harus jelas itu kuisioner maksudnya apa dan apakah ada reference nya. Analisis juga tidak semudah pikiran sebagian orang yang bilang "halah...cuma pakai SPSS bisa kan? gampang tuh..." hmm... agak susah menjelaskan nya, tapi tidak segampang itu.

Apakah ini susah atau mudah?

Aku tidak akan bilang ini susah...tapi juga tidak mudah... so so lah yaa... karena kalau aku bilang ini susah, kayaknya koq selalu mengeluh dan kalau bilang mudah, kayak mengentengkan... haha yang jelas Alhamdulillah...semua bisa selesai dengan lancar...

Kenapa ambil topik ini?

Ini pertanyaan yang harus dijawab karena banyak yang tanya. Kenapa aku tidak mengambil computer science saja yang mungkin lebih 'teknik informatika'? Tidak. Karena computer science murni pengembangan metodologi. Sedangkan information management adalah menggunakan metolodogi itu dan menerapkannya dalam pengembangan sebuah sistem. Aku tau bahwa kemampuanku ada di information management karena dari awal seperti yang aku bilang tadi saat S1 aku sudah masuk ke bidang Rekayasa Perangkat Lunak yang notabene adalah manajerial sistem informasi dan pengaplikasiannya.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pengalaman berharga didapatkan selama 2 tahun ini belajar di Taiwan. Mungkin, kampus ini masih kalah dibandingkan UI untuk katagori peringkat dunia. Tapi bagiku, belajar itu bisa dimana saja...ilmu bisa didapatkan dari mana saja... yang berbeda adalah pelajaran kehidupan apa yang bisa didapatkan selama ini.

Belajar di negeri orang itu berbeda dengan di negeri sendiri. Bukan karena nantinya pulang membawa gelar. Tapi, banyak hal yang tidak bisa didapatkan di Indonesia. Contohnya adalah belajar tentang budaya negara lain.

Budaya orang Taiwan itu patut dicontoh dalam segi berinteraksi dengan orang lain dan kedisplinan. orang yang ramah dan juga disiplin terhadap segala bentuk aturan yang ada membuatku tercengang. Rasanya ingin sekali membawa budaya ini ke Indonesia.

Ini misiku selanjutnya... membawa budaya yang baik ke Indonesia. Budaya tertib, disiplin, no jam karet, bersih, ramah, dan etos kerja yang tinggi.

Bergelar M.IM. adalah sebuah kebanggaan tersendiri karena sudah lulus S2 dengan membanggakan. Tetapi, gelar itu tidak akan ada artinya jika aku hanya berbangga sendiri dan hanya untuk ku sendiri. Gelar itu akan berarti jika nantinya aku bisa membangun Indonesia lebih baik, dengan caraku.

Ini bukan akhir dari proses belajar...tapi awal dari segalanya.

Alhamdulillah...
Bismillahirrahmanirrahim...
InsyaAllah...




Intan Web Developer

A Wife and PhD candidate to-be in National Taiwan University of Science and Technology. Dreamer, Writer, Traveller, and Tech Addict. Like to travel everywhere and experience anything.