24 March 2015

[#2Days1Book][BookReview] - Aisyah : Wanita yang Hadir dalam Mimpi Rasulullah



Buku karya Sibel Eraslan lain yang kubaca adalah "Aisyah" yang masuk ke dalam serial The Greatest Woman. Aku pikir awalnya buku ini masuk ke dalam serial 4 Wanita Penghuni Surga, tapi ternyata aku salah membaca. hehe Judul yang masuk ke dalam seri itu adalah "Asiyah" istri Fir'aun. Semoga bulan depan ketika pulang ke Indonesia aku bisa menemukan buku ini dan juga "Fatimah" yang aku cari sejak berbulan-bulan lalu.

Bunda Aisyah, istri Rasulullah Muhammad SAW, yang merupakan bunda umat muslim pasca Khadijah wafat. Seorang putri dari orang dewasa kedua yang masuk Islam, yakni Abu Bakar Ash-Shidiq. Memiliki dua kakak yang begitu sayang padanya, salah satu nya adalah Asma yang menikah dengan sahabat Rasulullah pula.

Masa kecil Aisyah termasuk masa kecil yang indah. Selayaknya anak kecil yang suka bermain bersama kwan-kawan nya, mendengarkan cerita dongeng dari para pedagang yang datang ke Mekkah dan juga dari kakeknya sendiri, serta menghafalkan puisi-puisi indah karya orang ternama. Mainan nya pun banyak mulai dari boneka hingga kuda bersayap yang saat dia remaja pernah dipegang oleh Rasulullah dan mengatakan bahwa Nabi Sulaiman a.s. juga mempunyai kuda bersayap yang sama. Mungkin kita menyebutnya pegasus. hehe

Aisyah merupakan salah satu orang yang mengalami betul masa-masa sulit yang dihadapi umat muslim sejak dia masih kecil bersama Sang Ayah dan juga Rasulullah. Dia melihat bagaimana ayahnya yang begitu berani membela Rasulullah apapun yang terjadi dan siap ketika akan dibunuh. Ayahnya pula yang menjadi teman Rasulullah ketika berdiam di Gua Hira. Itu lah hari-hari paling sedih bagi Aisyah yang baru menikah dengan Rasulullah dan ditinggal pergi ke Gua Hira tanpa boleh memberitahukan ke siapapun tentang itu kecuali dua kakak nya yang saat itu juga mendengarkan permintaan Rasulullah kepada Abu Bakar untuk menemaninya. Setelah itu, tak satu hari pun Aisyah lewatkan tanpa kehadiran kekasihnya.

Masa-masa paling menyedihkan selanjutnya adalah ketika Rasulullah meninggal di pangkuannya. Tak pelak hati halus bunda pun menangis. Badannya remuk redam. Walaupun usia mereka berdua terpaut jauh, hati keduanya menyatu.

Setelah itu, ujian demi ujian datang satu per satu ketika kaum Musyrik merasa bahwa ketika Rasulullah tiada adalah saat yang tepat untuk menghancurkan umat muslim. Salah satunya adalah dengan melakukan fitnah keji terhadap ibunda Aisyah.

Cobaan demi cobaan ini dijalani dengan teguh bersama ayahanda nya, Abu Bakar, yang sepeninggal Rasulullah menjadi Khalifah pertama dan juga sahabat Rasulullah lainnya. Dzikir kepada Allah terus dilantunkan dan percaya bahwa Allah berada di setiap langkahnya.

Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW, ibunda Aisyah, keluarganya, sahabatnya, dan keturunannya.
Semoga kita semua diberikan kesempatan oleh Allah bertemu dengan mereka di surga-Nya kelak.
Amiinn..

Seperti novel lainnya, Sibel Eraslan menggambarkan situasi dan kondisi umat muslim sedemikian cantiknya sehingga membuat kita yang ada di dunia modern saat ini seperti berada di masa-masa itu. Apalagi ketika penulis menambahkan bumbu yang indah pada tulisan tentang apa yang dirasakan tokoh Aisyah dalam senang maupun sedih.


Intan Web Developer

A Wife and PhD candidate to-be in National Taiwan University of Science and Technology. Dreamer, Writer, Traveller, and Tech Addict. Like to travel everywhere and experience anything.

No comments:

Post a Comment

Anda bisa memasukkan komentar tentang postingan di sini...Terima Kasih ^.^