[2Days1Book][Book Review] - Total Habibie

Source : deviantart.com

"... Kecil Tapi Otak Semua ... "

Kalimat ini adalah bagian kecil dari biografi seorang Habibie karya A. Makmur Makka. Tapi kalimat kecil ini bermakna sangat hebat.

Pak Habibie, Presiden ke-3 Republik Indonesia ini memang kecil badannya. Tapi isi badannya dari otak sampai kaki adalah otak semua.

Kalimat itu pasti disetujui oleh semua kalangan masyarakat.

Tapi tak banyak yang mengerti sosok seorang Habibie kecuali mantan presiden setelah Pak Harto, ada di era reformasi, sang pembuat pesawat, dan insinyur pintar lulusan jerman.

Biografi ini mengupas sosok seorang Habibie dengan cerita-cerita singkat, memori yang melekat, tanpa bentuk layaknya novel atau rangkaian cerita. Memori yang dituliskan dibentuk selayaknya cerpen dan flashback dari satu masa ke masa yang lain. Ini lah yang membuat biografi ini menarik.

Semua kisah tentang Pak Habibie mulai dari kisah cintanya dengan almarhum Ibu Ainun, semasa di bangku sekolah hingga kuliah di Jerman, semasa menjadi menteri, wakil presiden jaman Soeharto, dan presiden di era Reformasi, serta bagaimana beliau berkontribusi nyata dalam dunia penerbangan baik nasional maupun internasional.

Kejadian lucu, sedih, dan bahagia diaduk jadi satu di dalam buku ini.

Pantaslah jika judulnya adalah Total Habibie, karena memang mengupas tota kehidupan seorang Habibie.

Aku masih ingat ketika masih SD dulu ditanya oleh guru, "Kalau besar mau jadi apa?" jawaban seorang kawan laki-laki yang aku lupa siapa menjawab "Insinyur seperti Pak Habibie"

Ya... untuk anak seumuranku kala itu, Pak Habibie adalah sosok luar biasa. Sang Pembuat Pesawat Indonesia.

Buku ini membuatku merenung dan memikirkan... Pak Habibie yang berjuang demi bangsa..
Lalu aku, apa yang sudah aku lakukan untuk bangsa?
Apa yang bisa aku lakukan?
Apa yang bisa aku berikan untuk memajukan bangsa ini dengan ilmu yang aku miliki?
Apa aku sudah cukup berjuang untuk menggapai mimpi-mimpi indah ku?

Seperti kata Pak Habibie...

"Jangan tanyakan apa yang negara bisa berikan, 

tapi tanyakan apa yang bisa kau berikan kepada negara"