Public Enemy?

Aku akan bercerita sedikit tentang pengalaman beberapa minggu yang lalu yang cukup menguras energi dan pikiranku...

Ups... jangan pikir aku ini public enemy...haha nope. absolutely not. but it is about someone... aku tidak akan ghibah disini...tapi aku hanya akan bercerita sedikit tentang apa itu public enemy dan bagaimana seseorang bisa menjadi public enemy..

Public itu artinya publik (of course haha)... dalam konteks public enemy, public disini berarti masyarakat umum. Sedangkan enemy jelas artinya adalah musuh. Kalau digabung...jelas berarti musuh masyarakat.

Okay i will give an example, how a person can be a public enemy...

Ada seorang kawan (entah bisa dibilang kawan atau tidak karena tidak pernah ngobrol secara langsung) yang ketika bertindak tidak memperhatikan orang lain. Istilahnya tabayun atau bertanya tentang kebenaran suatu hal ke orang lain sehingga membuat orang lain merasa... well... unappreciated.

Walaupun sebenernya sang kawan bermaksud baik.

So, eventually... banyak orang beranggapan bahwa apa yang dia lakukan cukup keterlaluan karena bertemu saja tidak mau dan tidak bisa dilakukan klarifikasi ke pihak yang bersangkutan...

Then, bomb comes up... dia menjadi public enemy... --"

Aku kasihan sebenernya... tapi aku tidak bisa apa-apa karena perasaan seseorang tidak bisa diatur bukan...

The main point in here is that... bukan untuk menjudge siapa yang lebih baik dan tidak.. tapi belajar dari apa yang terjadi.

Rasulullah selalu mengungkapkan dalam banyak hadist bahwa seorang muslim tidak baik jika bertengkar satu sama lain dan tidak baik jika menyimpan amarah hingga lebih dari 3 hari.

Dan juga... ketika kita akan melakukan sesuatu yang berpengaruh terhadap hidup orang banyak...alangkah lebih baik nya jika bertanya dulu sebelum melakukan...walaupun niatnya baik.

Dengan begitu... tidak akan terjadi yang namanya persengketaan akan sesuatu ataupun pertengkaran yang tidak perlu bukan? Lingkungan jadi indah dan damai... :)

May Allah forgive all of our mistakes..
Wallahualam bishawab

Jazakallahu Khairan Katsiran.