18 July 2015

[Ramadhan Series] Lebaran Bersama Keluarga... di Taiwan ?


Pertama kalinya merasakan lebaran di Taiwan adalah tahun ini. Tahun dimana aku dan suami merayakan bersama, berdua. Tanpa orang tua, adik adik, dan keluarga besar. Apa daya namanya juga merantau di negeri orang, dimana lebaran tidak masuk katagori libur nasional. Agama apapun tak ada libur nya di Taiwan. Ingin sekali rasanya pulang ke Indonesia dan menikmati mudik ke rumah nenek bersama ibu bapak dan adik adik.

Sejak sebelum lebaran, kami sudah memberitahukan ke orang tua kami bahwa kami tak bisa pulang karena mas harus bekerja selepas shalat Idul Fitri. Iya benar sekali, hari Jumat lalu, kami shalat Idul Fitri di lapangan basket NCTU Hsinchu City Taiwan, dan pukul 8.30 suamiku berangkat ke kantor. Sedih sih ditinggal ke kantor tapi apa daya. Aku hanya bisa berharap dan merajuk supaya dia meminta ijin kepada bos nya untuk cuti setengah hari dan tidak kembali ke kantor pasca shalat jumat.

Awalnya orang tua ku baik baik saja kukabari kalau kami tidak bisa mudik. Bapak bahkan mengatakan kepadaku untuk bersabar karena masih berjuang di negeri orang. Tidak pulang tidak apa-apa. Toh saat Chinese New Year bisa pulang walaupun tahun depan. Tapi, saat hari H mudik lebaran tiba, ibuku menangis saar aku telepon dari Taiwan dan melihat wajahku via video call ke hape adikku. Bahkan ibu tidak mau melihatku saat itu. Hanya mau telepon biasa tanpa video. Sedih bukan main melihat orang tua ku menangis. Tapi, bisa dibilang wajar karena ini pertama kalinya aku tidak lebaran bersama ibu bapak dan adik adik, serta tidak ikut mudik sekeluarga ke Malang dan Solo, rumah nenek-nenek ku.


Sedih tidak bisa mudik ke Indonesia bukan berarti kami tidak bisa bersilaturahim ke keluarga. Bisa dibilang kami punya keluarga di Taiwan. Istilahnya sih mahasiswa kadaluwarsa hahaha Cukup banyak mahasiswa ataupun pekerja profesional seperti suami ku yang tidak pulang ke Indonesia saat lebaran begini dan kami merasakan hal yang sama. Seusai shalat Idul Fitri, ditinggal suami ngantor atau ngelab karena bos atauun prof mereka tidak tahu kalau hari Jumat lalu kami merayakan Hari Raya Idul Fitri. Jadi, ada dua orang teman yang usai shalat Idul Fitri main ke rumahku. Niat awalnya sih cuma sekadar berkunjung untuk melihat kamar yang aku dan suami ku sewa selama setahun ini karena salah seorang temanku (Mbak Miftah) sedang hamil dan ingin pindah apartemen bersama suaminya (Mas Hakim) yang saat itu sedang ngelab dan tidak bisa ikut. Dan seorang kawan lainnya (Mbak Eka) sudah memiliki 2 orang anak (Aqila dan Fayat) dan suami nya (Mas Prima) bekerja di perusahaan yang lokasinya persis di sebelah kantor suamiku, juga ikut datang. Memang dari dulu ingin main ke tempatku tapi selalu saja tidak sempat. Dan ini adalah waktu yang tepat. Suaminya diajak karena kebetulan bisa cuti.

Yang biasanya kamar sepi, suara cuma dari TV, ataupun kalau aku dan suami ngobrol saja, sekarang jadi ramai. haha Kamar berantakan langsung dibersihkan karena awalnya tidak ada niatan sama sekali mau berkunjung ke rumahku. Tapi, Alhamdulillah Mbak Miftah bilang kalau kamarnya rapi. ^__^

Ngobrol santai sampai sana sini mulai dari perkara rumah, hidup di Taiwan, sampai kapan pulang ke Indonesia jadi topik yang nyaman. Lebih Alhamdulillah lagi suamiku dapat ijin cuti setengah hari sehingga bisa pulang ke rumah pasca jumatan. Aqila dan fayat pun senang bermain di rumahku sampai akhirnya ketiduran karena capek bermain, Ibunya ikut-ikut tidur saat para suami jumatan. haha

Sekitar pukul 5 sore, semuanya pulang karena malamnya kami akan bergantian ke rumah Mbak Eka dan Mas Prima. Mereka bilang ada es buah. Lumayan juga nih. Sarapan opor pasca shalat idul fitri di kampus, siangnya ada ayam dibawain pasca jumatan, malamnya es buah di rumah teman. Luar biasa Alhamdulillah nikmat Allah mana yang kmu dustakan, intan? ^^

Walaupun keluarga jauh di sana di Indonesia dan nangis-nangis sampe mewek ga bisa pulang, tapi Alhamdulillah kami punya keluarga di Taiwan yang bisa membantu kami sedikit melupakan kesedihan.

Lebaran bukan untuk bersedih tapi untuk berbahagia karena Allah sudah memberikan rahmat yang luar biasa besar untuk kami sehingga kami masih bisa bertemu Idul Fitri tahun ini, dan bersilaturahmi dengan saudara seperantauan di Taiwan.

Tidak hanya saudara dari Indonesia, tapi juga dari negara lain. Karena di hari Minggu, ada acara Halal Bihalal di Restoran Taj India milik seorang Muslim Pakistan. Mereka membuat acara perkenalan tentang Islam ke pelanggan dan meminta mahasiswa muslim di Taipei (NTUST khususnya) untuk membantu jadi panitia.

Alhamdulillah acara lancar. Dimulai dari teman baik kami, Chung Yen (Alif) menjadi MC hari itu, lalu Fauzan membaca Al-Qur'an, Rara yang menjelaskan tentang pakaian yang dipakai Muslim di seluruh dunia termasuk hijab, dan juga ketupat. Plus workshop cara memakai jilbab dan membuat ketupat dari pita tentu saja. Lalu diakhiri dengan senandung Shalawat Nabi dari teman-teman cowok dan lagu Bang Toyib (candaan di lingkungan kami bagi yang tidak pulang lebaran, tapi orang Taiwan tidak tau maknanya haha)


Lebaran ini berkesan. Pertama kali nya lebaran bersama suami, tapi tidak di rumah bersama orang tua. Lebaran bersama teman-teman di Taiwan dan membantu menjelaskan tentang Islam ke pelanggan restoran India di Taipei.

Subhanallah Maha Suci Allah Sang Pemberi Nikmat dan Karunia

Minal Aidzin Wal Faidzin kami (Intan dan Putu) ucapkan kepada seluruh keluarga dan sahabat dimanapun berada.
Mohon maaf lahir batin atas salah kata dan perbuatan yang disengaja maupun tidak sengaja.
Semoga ibadah kita semua selama Ramadhan diijabah oleh Allah dan diberi kesempatan untuk menjadi pribadi lebih baik serta siap menjalani kehidupan pasca Ramadhan.
Semoga kita semua diberikan kesempatan lahir dan batin untuk bertemu Ramadhan tahun depan.
Amiinnn...

Jazakallahu Khairan k\Katsiran.
Intan Web Developer

A Wife and PhD candidate to-be in National Taiwan University of Science and Technology. Dreamer, Writer, Traveller, and Tech Addict. Like to travel everywhere and experience anything.

5 comments:

  1. i miss you too :(

    bersabar ya sayang, alhamdulillah kan masih bisa berhari raya dengan finansial yang cukup dan di negara yang damai :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah aja mbak pokoknya hehehe

      Delete
    2. I miss you too mbak dita sayaangg :*
      see you next year, dear. Tapi ndak pas lebaran. haha

      Delete
  2. Assalamualaikum mbak Intan.. kenalkan , saya ima mahasiswa fk ugm. Mb, jika Allah mengizinkan, februari-maret 2016 saya dan teman saya dita akan ke taipei utk student exchange di Taipei medical university. Tapi mbak, maaf curhat sedikit, kami blm dapat tempat tinggal disana. Asrama TMU kenetulan sekali penuh dan kami sdg cari kontrakan selama kurang lebih 5 minggu disana dengan budget maksimal 20ribu NTD utk berdua.. apakah mb Intan punya saran atau referensi kami harus tinggal dimana disana? Kira2 cukup nggak ya mbak 20ribu itu utk sewa satu kamar yg ada jemuran baju, lemari pakaian, dan kasur ? Terimakasiiih banyak mbak sebelumnya. Saya tunggu infonya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam Ima,
      Kalau mau cari tempat tinggal di luar mungkin bisa cari di website 591.com.tw yang isinya tentang apartemen atau kamar yang disewakan di taiwan.
      Masalahnya adalah kebanyakan mintanya tinggal minim 1 tahun. Saya agak kurang yakin ada yang mau untuk sewa 5 minggu saja. Kalau khawatir, bisa minta tolong OIA nya TMU. Harusnya dari kampus bisa bantu carikan tempat tinggal.
      Standard nya tempat tinggal di taiwan itu sudah ada kasur, lemari, kamar mandi, tv, kulkas. Tapi kalau jemuran tergantung tempatnya.
      Kalau 20rbu untuk 2 orang sekamar berdua, inshaAllah lebih dari cukup. Tapi biasanya diminta deposit harga sewa 2 bulan. Jadi di awal, byar 3 bulan. Ketika keluar, nanti uangnya yang 2 bulan deposit dikembalikan.
      Kalau butun bantuan lebih lanjut, bisa hubungi saya via email ke intandzikria@gmail.com. Saya ada teman di TMU yang mungkin bisa membantu. :)

      Delete

Anda bisa memasukkan komentar tentang postingan di sini...Terima Kasih ^.^