05 December 2014

Touring in Taiwan : Hsinchu County, Lavender Cottage


Motor adalah transportasi paling nyaman untuk berkeliling dari satu tempat ke tempat yang lain, terutama di luar negeri. Sebagus apapun public transportation yang negara itu miliki, motor tetap nomor satu bagiku dan suami. Kami adalah sepasang traveler yang selalu menyempatkan sedikit waktu dari kesibukan kami bekerja dan sekolah, sekadar untuk menikmati kehidupan kami di Taiwan. Sebuah bangsa yang sarat akan kehidupan etnis cina nya namun ingin melepaskan diri dari Republic of China dan memiliki kehidupan liberal dalam masyarakatnya alias berkiblat ke barat terutama Amerika Serikat. Tak heran banyak muda-mudi nya yang rupawan itu menggunakan baju minim dan tak segan untuk mengumbar kemesraan di publik. Namun, walau begitu masyarakat Taiwan luar biasa ramah dan sangat menjunjung tinggi rasa hormat terhadap orang lain serta disiplin. Maka, jangan heran jika ketika tersesat atau butuh bantuan, banyak yang akan membantu sampai benar-benar terselaikan masalah kita, ataupun budaya mengantri dan membuang sampah di tempatnya membuat Taiwan menjadi salah satu destinasi wisata yang patut dipertimbangkan bagi kita orang Indonesia yang masih harus belajar bagaimana cara hidup disiplin dan menghargai orang lain.

Kami tinggal di sebuah kota industri yang jaraknya satu jam dari ibu kota Taipei, yaitu Hsinchu CIty. Suami ku bekerja di kota yang menjadi pusat teknologi di Taiwan ini, namun aku tetap bersekolah di Taipei yang menuntutku untuk melakukan perjalanan lintas kota minimal dua kali seminggu jika ada kelas atau pun harus bertemu dengan advisor tercinta.

Touring pertama kami putuskan untuk mencoba jarak dekat. Kami ingin tau keramahan jalanan di Taiwan terhadap pengendara sepeda motor untuk lintas kota sebelum bersiap ke perjalanan yang lebih jauh, dengan motor bobrok kami tentunya. Motor yang kami gunakan berjenis scooter dan merupakan motor second keluaran 1991. Usianya setahun lebih muda dari umurku tapi kondisinya masih sangat prima karena suamiku yang gemar kendaraan ini sangat perhatian dengan kondisinya.

Kami memutuskan untuk pergi ke kota sebelah yang bernama Hsinchu County, sebuah kabupaten. Berbeda dengan kota tempat tinggal kami yang namanya juga Hsinchu namun City. Jika diumpamakan seperti Malang di Jawa Timur. Memiliki kota dan kabupaten. Hsinchu County sangat luas dan sebagian besar daerahnya diisi oleh gunung, bukit, dan sawah. Kami mencoba untuk pergi ke sebuah lokasi kebun lavender bernama Lavender Cottage.

Sehari sebelumnya kami mencoba mencari lokasinya di Google Maps dan ternyata jarak yang ditempuh lumayan jauh dan menantang adrenalin. 45 menit menggunakan motor dan melewati gunung. Berbekal GPS di handphone suamiku, kami siap menjelajah.

Perjalanan kali ini cukup membuat badan menggigil karena suhu sudah mulai turun walaupun kami berangkat dari rumah menjelang siang, maklum sudah di musim Fall akhir dan mendekati Winter, sehingga memaksa kami untuk menggunakan jaket winter, apalagi nama lain Hsinchu adalah Windy City karena hembusan angin yang cukup kencang. Persawahan kami lewati, indah tentu saja. Cukup mengherankan  ketika kami menemui sejumlah perusahaan teknologi terkenal bermarkas di tengah persawahan dan jauh dari kota. Tapi kami maklum karena Hsinchu memang merupakan pusat teknologi mutakhir Taiwan terutama di bidang semi-conductor.

Lavender Cottage bukanlah sebuah cottage atau motel atau hostel atau hotel, tempat ini sebenarnya adalah kebun lavender yang memiliki restoran di dalamnya. Terletak di salah satu lereng gunung yang ketika memandang ke bawah, pemandangan sungai dan pegunungan sungguh menakjubkan, ditambah dengan aroma lavender yang begitu menenangkan. Kami belum pernah ke lokasi ini sebelumnya, Neiwan district, yang ternyata memang merupakan salah satu lokasi wisata di Hsinchu County.



Sebelum menuju ke lavender cottage, ada banyak lokasi wisata keluarga yang dikunjungi, seperti comic museum, go-cart race, Neiwan night market, dan lain sebagainya. Mungkin lain kali kami akan mencoba bermain go-kart di lokasi ini. Pasti menyenangkan.

Tarif masuk ke Lavender Cottage per orang adalah 100 NTD atau sekitar Rp 40.000. Tiketnya cukup unik karena ternyata terdapat dua voucher masing-masing 50 NTD di tiket itu yang bisa digunakan untuk membeli makanan atau souvenir di dalam. Intinya, jika tidak ingin rugi, gunakan voucher itu maka tiket masuk akan menjadi gratis.

Sebenarnya tempat ini kecil, tidak besar. Namun, dia menawarkan sesuatu yang unik.

Taman Lavender, pertama kali ini aku menemukan sebuah taman yang berisikan banyak lavender yang aroma nya sungguh semerbak dan menenangkan, seperti ketika membeli lilin aromaterapi lavender. Kami datang terlalu awal karena tidak semua tanaman lavender mekar bunga nya. Aku mendapatkan informasi di internet jika waktu yang tepat ketika semua bunga mekar adalah di bulan Desember.

Restoran, tidak seperti kebanyakan restoran fine-dining. Restoran ini menawarkan aneka menu berbahan dasar lavender. Seperti Ice-cream lavender, tilapia lavender, lavender plum tea, lavender milk-tea, dsb. Jangan berpikir makanan atau minuman nya akan aneh, tapi tidak. Rasanya… unik. Enak. Tapi ada aroma lavender yang begitu kental. Sungguh membuat selera makan kami bertambah. Tips dari kami, jika ingin makan di sini, lebih baik membeli porsi couple (jika berdua) karena porsi ini bukan makanan berat tapi ringan dan manis, seperti wafel, eskrim, cupcake, serta 2 jenis minuman yang bisa dipilih sendiri. Harga nya juga relative lebih murah dibandingkan jika membeli menu lainnya. Namun, karena kami tau tentang menu ini terlambat, kami terlanjur memilih menu yang lebih mahal. Baiklah, mungkin lain kali kami bisa mencoba paket couple ini.

Pemandangan, lokasinya yang terletak di lereng gunung dan tepat di antara belahan sungai, membuat kami terkisap. Sangat indah. Mungkin jika ada yang pernah ke Taroko di Taiwan lokasi ini seperti Taroko nya Hsinchu. Banyak kursi yang disediakan di lokasi ini sehingga kami bisa bersantai dimanapun kami mau.

Souvenir, jangan lupa membeli souvenir di sini untuk oleh-oleh. Ada banyak souvenir unik yang bisa ditemukan. Kami memutuskan untuk membeli DIY Soap dan kartu pos. DIY Soap ini memiliki banyak jenis warna dari berbagai jenis bunga yang ada di Levender Cottage. Dengan berbekal 180 NTD, kami bisa mendesign sendiri sabun kami yang dimasukkan ke dalam tabung kaca, nantinya sabun ini tidak kami gunakan untuk mandi namun sebagai pengharum ruangan dan hiasan karena warna nya yang cantik. Mereka juga menyediakan berbagai jenis kartu pos. Jika mau, mereka juga bisa mengirimkan kartu pos yang dibeli ke alamat yang diinginkan. Tinggal masukkan saja kartu pos nya ke dalam kotak-kotak yang disediakan sepenjuru lokasi. Jangan lupa juga untuk membawa notebook atau scrapbook karena di sini banyak sekali stempel lucu yang bisa dijadikan kenang-kenangan.

Memory, uniknya mereka juga menyediakan dedaunan kertas yang bisa digantung di pohon atau di pagar lokasi. Di kertas itu kami menuliskan semoga kami bisa ke lokasi ini lagi suatu saat nanti.


Intan Web Developer

A Wife and PhD candidate to-be in National Taiwan University of Science and Technology. Dreamer, Writer, Traveller, and Tech Addict. Like to travel everywhere and experience anything.

No comments:

Post a Comment

Anda bisa memasukkan komentar tentang postingan di sini...Terima Kasih ^.^