Motor
adalah transportasi paling nyaman untuk berkeliling dari satu tempat ke tempat
yang lain, terutama di luar negeri. Sebagus apapun public transportation yang negara itu miliki, motor tetap nomor
satu bagiku dan suami. Kami adalah sepasang traveler yang selalu menyempatkan
sedikit waktu dari kesibukan kami bekerja dan sekolah, sekadar untuk menikmati
kehidupan kami di Taiwan. Sebuah bangsa yang sarat akan kehidupan etnis cina
nya namun ingin melepaskan diri dari Republic of China dan memiliki kehidupan
liberal dalam masyarakatnya alias berkiblat ke barat terutama Amerika Serikat.
Tak heran banyak muda-mudi nya yang rupawan itu menggunakan baju minim dan tak
segan untuk mengumbar kemesraan di publik. Namun, walau begitu masyarakat
Taiwan luar biasa ramah dan sangat menjunjung tinggi rasa hormat terhadap orang
lain serta disiplin. Maka, jangan heran jika ketika tersesat atau butuh
bantuan, banyak yang akan membantu sampai benar-benar terselaikan masalah kita,
ataupun budaya mengantri dan membuang sampah di tempatnya membuat Taiwan
menjadi salah satu destinasi wisata yang patut dipertimbangkan bagi kita orang
Indonesia yang masih harus belajar bagaimana cara hidup disiplin dan menghargai
orang lain.
Kami
tinggal di sebuah kota industri yang jaraknya satu jam dari ibu kota Taipei,
yaitu Hsinchu CIty. Suami ku bekerja di kota yang menjadi pusat teknologi di Taiwan
ini, namun aku tetap bersekolah di Taipei yang menuntutku untuk melakukan
perjalanan lintas kota minimal dua kali seminggu jika ada kelas atau pun harus
bertemu dengan advisor tercinta.
Touring
pertama kami putuskan untuk mencoba jarak dekat. Kami ingin tau keramahan
jalanan di Taiwan terhadap pengendara sepeda motor untuk lintas kota sebelum
bersiap ke perjalanan yang lebih jauh, dengan motor bobrok kami tentunya. Motor
yang kami gunakan berjenis scooter dan
merupakan motor second keluaran 1991.
Usianya setahun lebih muda dari umurku tapi kondisinya masih sangat prima
karena suamiku yang gemar kendaraan ini sangat perhatian dengan kondisinya.
Kami memutuskan untuk pergi ke kota sebelah yang bernama Hsinchu County, sebuah kabupaten. Berbeda dengan kota tempat tinggal kami yang namanya juga Hsinchu namun City. Jika diumpamakan seperti Malang di Jawa Timur. Memiliki kota dan kabupaten. Hsinchu County sangat luas dan sebagian besar daerahnya diisi oleh gunung, bukit, dan sawah. Kami mencoba untuk pergi ke sebuah lokasi kebun lavender bernama Lavender Cottage.
Sehari
sebelumnya kami mencoba mencari lokasinya di Google Maps dan ternyata jarak
yang ditempuh lumayan jauh dan menantang adrenalin. 45 menit menggunakan motor
dan melewati gunung. Berbekal GPS di handphone
suamiku, kami siap menjelajah.
Perjalanan
kali ini cukup membuat badan menggigil karena suhu sudah mulai turun walaupun
kami berangkat dari rumah menjelang siang, maklum sudah di musim Fall akhir dan mendekati Winter, sehingga memaksa kami untuk
menggunakan jaket winter, apalagi
nama lain Hsinchu adalah Windy City karena hembusan angin yang cukup kencang.
Persawahan kami lewati, indah tentu saja. Cukup mengherankan ketika kami menemui sejumlah perusahaan
teknologi terkenal bermarkas di tengah persawahan dan jauh dari kota. Tapi kami
maklum karena Hsinchu memang merupakan pusat teknologi mutakhir Taiwan terutama
di bidang semi-conductor.
Lavender
Cottage bukanlah sebuah cottage atau motel atau hostel atau hotel, tempat ini
sebenarnya adalah kebun lavender yang memiliki restoran di dalamnya. Terletak
di salah satu lereng gunung yang ketika memandang ke bawah, pemandangan sungai
dan pegunungan sungguh menakjubkan, ditambah dengan aroma lavender yang begitu
menenangkan. Kami belum pernah ke lokasi ini sebelumnya, Neiwan district, yang
ternyata memang merupakan salah satu lokasi wisata di Hsinchu County.
Sebelum
menuju ke lavender cottage, ada banyak lokasi wisata keluarga yang dikunjungi,
seperti comic museum, go-cart race,
Neiwan night market, dan lain sebagainya. Mungkin lain kali kami akan
mencoba bermain go-kart di lokasi
ini. Pasti menyenangkan.
Tarif
masuk ke Lavender Cottage per orang adalah 100 NTD atau sekitar Rp 40.000.
Tiketnya cukup unik karena ternyata terdapat dua voucher masing-masing 50 NTD
di tiket itu yang bisa digunakan untuk membeli makanan atau souvenir di dalam.
Intinya, jika tidak ingin rugi, gunakan voucher itu maka tiket masuk akan
menjadi gratis.
Sebenarnya
tempat ini kecil, tidak besar. Namun, dia menawarkan sesuatu yang unik.
Taman
Lavender, pertama kali ini aku menemukan sebuah taman yang berisikan banyak
lavender yang aroma nya sungguh semerbak dan menenangkan, seperti ketika
membeli lilin aromaterapi lavender. Kami datang terlalu awal karena tidak semua
tanaman lavender mekar bunga nya. Aku mendapatkan informasi di internet jika
waktu yang tepat ketika semua bunga mekar adalah di bulan Desember.
Restoran,
tidak seperti kebanyakan restoran fine-dining.
Restoran ini menawarkan aneka menu berbahan dasar lavender. Seperti Ice-cream lavender, tilapia lavender,
lavender plum tea, lavender milk-tea, dsb. Jangan berpikir makanan atau minuman
nya akan aneh, tapi tidak. Rasanya… unik. Enak. Tapi ada aroma lavender yang
begitu kental. Sungguh membuat selera makan kami bertambah. Tips dari kami,
jika ingin makan di sini, lebih baik membeli porsi couple (jika berdua) karena
porsi ini bukan makanan berat tapi ringan dan manis, seperti wafel, eskrim,
cupcake, serta 2 jenis minuman yang bisa dipilih sendiri. Harga nya juga
relative lebih murah dibandingkan jika membeli menu lainnya. Namun, karena kami
tau tentang menu ini terlambat, kami terlanjur memilih menu yang lebih mahal.
Baiklah, mungkin lain kali kami bisa mencoba paket couple ini.
Pemandangan,
lokasinya yang terletak di lereng gunung dan tepat di antara belahan sungai,
membuat kami terkisap. Sangat indah. Mungkin jika ada yang pernah ke Taroko di
Taiwan lokasi ini seperti Taroko nya Hsinchu. Banyak kursi yang disediakan di
lokasi ini sehingga kami bisa bersantai dimanapun kami mau.
Souvenir,
jangan lupa membeli souvenir di sini
untuk oleh-oleh. Ada banyak souvenir unik
yang bisa ditemukan. Kami memutuskan untuk membeli DIY Soap dan kartu pos. DIY
Soap ini memiliki banyak jenis warna dari berbagai jenis bunga yang ada di
Levender Cottage. Dengan berbekal 180 NTD, kami bisa mendesign sendiri sabun
kami yang dimasukkan ke dalam tabung kaca, nantinya sabun ini tidak kami
gunakan untuk mandi namun sebagai pengharum ruangan dan hiasan karena warna nya
yang cantik. Mereka juga menyediakan berbagai jenis kartu pos. Jika mau, mereka
juga bisa mengirimkan kartu pos yang dibeli ke alamat yang diinginkan. Tinggal
masukkan saja kartu pos nya ke dalam kotak-kotak yang disediakan sepenjuru
lokasi. Jangan lupa juga untuk membawa notebook
atau scrapbook karena di sini
banyak sekali stempel lucu yang bisa dijadikan kenang-kenangan.
No comments:
Post a Comment
Anda bisa memasukkan komentar tentang postingan di sini...Terima Kasih ^.^