20 January 2014

Renungan Harga dan Pengorbanan untuk Negeri



Judul "Renungan Harga dan Pengorbanan untuk Negeri" ini cukup susah dibuat. Jika disimak, Harga identik dengan harga barang, tapi Pengorbanan identik dengan apa yang dilakukan dan dikorbankan. Tapi, apa hubungannya? Mengapa aku menulis ini?
Beberapa hari terakhir ini...banyak sekali berita ataupun wacana di berbagai media online tentang Indonesia. Banjir, korupsi, pemilu, dsb. Tapi tak ada satupun berita yang mampir di mataku tentang kesuksesan anak negeri.

Hingga hari ini. Dengan berita yang sama tentang B.J. Habibie

Okay...semua orang tau dia siapa. Mantan presiden Indonesia yang populer dengan filmnya Habibie dan Ainun...yang terkesan romantis.Seorang anak bangsa yang bersekolah di Jerman dan membuat kapal terbang alias pesawat dan mengharumkan nama bangsa. Tapi, tahukah Anda dibalik semua cerita bahagia itu?

Kecintaannya terhadap bangsa, kurang dihargai. Industri pesawat Indonesia yang dimimpikannya sirna. Padahal jika industri itu ada, Indonesia akan menjadi sebuah negara yang kuat akan industri transportasinya.

Tapi...tahukah Anda bahwa banyak warga Indonesia yang SUPER ?

Super ilmunya...super kecerdasannya...dan super akan kecintaannya terhadap Indonesia.

Tapi mengapa seakan-akan semua orang Indonesia bodoh? 

Aku akan jawab menurut pendapat pribadi setelah berbicara dengan beberapa orang dan mengalami sendiri kehidupan di negara lain.

Banyak anak bangsa yang ke luar negeri untuk bersekolah dan bekerja...umumnya di awal mereka akan berkata "Aku akan kembali ke Indonesia" tapi setelah mengalami proses belajar dan cukup panjang...mereka tidak kembali. Ada beberapa hal yang membuat ini terjadi:
1. Lulusan S2 dan S3 luar ataupun dalam negeri tidak bisa masuk industri di indonesia. Tapi hanya bisa jadi DOSEN. jika tidak punya pengalaman kerja beberapa tahun.

2. Pengen kerja di research center...bayarannya koq ga sebanding sih?

3. Udah capek2 riset...koq ga dihargai? 

4. Aku pengen bangun Indonesia...tapi kalo Indonesia kayak gini, percuma donk?

5. Gag bakalan dibantu sama pemerintah lah...orang pemerintahnya aja sibuk ngisi perut sendiri.

So...itu hasil dari pembicaraan ku bersama beberapa orang teman.

Memang ga bisa dipungkiri kalau lulusan S2 dan S3 kebanyakan akan susah mencari kerja di Indonesia, selain dosen. Karena perusahaan terlalu takut membayar lulusan S2 dan S3. Karena skill yang dipunyai, jelas donk gajinya lebih tinggi dari S1. dan Indonesia terkenal dengan SDM yang mau dibayar murah.--"

Perusahaan akan menerima lulusan S2 dan S3 yang memiliki pengalaman kerja sebelumnya. Dengan begitu mereka akan mendapatkan skill teknis dan manajerial sekaligus. Tentu dengan gaji yang sepadan. Itulah mengapa banyak temanku yang memilih lulus S1 kerja dulu lalu melanjutkan S2 sambil bekerja. Ijazah S2 nya pun biasanya hanya untuk naik jabatan.

Akhirnya..yang dulu bilang "aku pengen bangun Indonesia dengan ilmuku"...sekarang bilang "kerja di Indonesia gaji kecil, ga dihargai..kerja di luar dulu lah..."

Ga ada yang bisa disalahkan. Karena itu Human Nature. Manusia akan memilih sesuatu yang lebih bernilai untuk mereka, apalagi berhubungan dengan perut.

Tapi jangan dipandang semua yang kuliah di luar itu ga cinta Indonesia. Tapi masih banyak yang cinta Indonesia juga koq.

Mungkin beberapa orang memang akan berkata "Aku kerja di luar negeri dulu" tapi bukan berarti selamanya...ada beberapa alasan.

1. Aku mau kerja di luar untuk cari pengalaman...setelah itu akan kembali ke industri di Indonesia.

2. Aku mau cari modal. Pengen jadi pengusaha di negeri sendiri.

3. Aku mau kuliah setinggi mungkin. Aku ingin berkontribusi dalam hal mengajar supaya generasi muda lebih baik dari sekarang.

4. Aku akan mencari pengalaman hidup di negeri orang yang bisa kuadaptasi di negeriku sendiri misal dalam hal budaya antri dan budaya tidak buang sampah sembarangan contohnya

Masih banyak hal lain yang menjadi alasan mengapa hal ini terjadi. 

Tidak harus dengan cara bekerja untuk membangun negeri. Tidak harus dengan cara mengacungkan pistol atau masuk di kemiliteran. Tapi lakukan dengan caramu sendiri.

Hal baik sekecil apapun akan merubah negeri ini.

Contoh nya mengajarkan untuk tidak membuang sampah sembarangan, budaya antri, menanam pohon, dsb. Hal tersebut bisa ditanamkan sejak dini kepada anak2...
Atau...jika jauh dari rumah? Bisa upload video di YouTube tentang bagaimana kehidupan di negeri orang yang bisa jadi contoh untuk orang banyak lalu share di social media. 

Seperti yang dikatakan oleh Bapak Anies Baswedan...
"Masalah di negeri ini bukan banyak orang jahat. Tapi orang baik yang memilih diam dan mendiamkan"

Pertanyaannya adalah...bukan apa yang sudah diberikan negeri untukku? penghargaan apa yang sudah negeriku berikan? tapi...APA YANG SUDAH AKU LAKUKAN UNTUK NEGERI KU?

Intan Web Developer

A Wife and PhD candidate to-be in National Taiwan University of Science and Technology. Dreamer, Writer, Traveller, and Tech Addict. Like to travel everywhere and experience anything.

No comments:

Post a Comment

Anda bisa memasukkan komentar tentang postingan di sini...Terima Kasih ^.^