17 April 2015

Namanya juga PhD, Kalau Nggak Susah Nggak Worthed


Kalimat itu diungkapkan suami saat aku mengeluh begitu susahnya memikirkan research model dan menulis journal paper. Memang tidak bisa dipungkiri, aku sedang mengalami masa "galau" sekolah karena berbagai macam hal. Mulai dari prof yang aneh dan suka ninggal entah kemana, simpelnya sih nggak diperhatiin dan janjinya nggak pernah ditepatin. Sampai dengan kondisi dimana journal paper yang harusnya submit bulan Desember tahun lalu molor hingga sekarang.

Menyalahkan prof tidak bisa jadi solusi karena salahku juga tidak menekan dia terus-terusan untuk mengecek paper ku dan meminta untuk bertemu. Bahkan pernah suatu ketika aku down hingga menangis sampai suami ku menyarankan untuk pindah kampus. hahaha

Tapi semua itu hilang ketika aku ingat ibu ku berkata pasca aku kembali ke Taiwan sekitar seminggu yang lalu. Beliau berkata bahwa "Anak ibu adalah pekerja keras. Lakukan yang terbaik semoga Allah memberikan berkah dari apa yang kita kerjakan"

Disitulah aku sadar bahwa aku adalah orang yang kuat dan pekerja keras. Aku tidak akan keluar dari segala masalah edukasi ku begitu saja. Aku harus mampu melakukan ini semua dengan baik sehingga membuat bangga suami, ortu, dan saudara ku.

Maka aku mulai mengerjakan segala sesuatu yang bisa aku kerjakan dengan maksimal.

Tapi yang namanya lelah dan bingung akan selalu kembali sehingga membuatku mengeluh saat suami di kantor...

"Mas, susah ya.. aku bingung mau mikir model aja susah. Dari tadi mikir nggak bisa-bisa."

dan suami ku hanya menjawab...

"Haha Namanya juga PhD. Kalau nggak susah ya nggak worthed."

Bener juga apa yang mas bilang. Kalau aku S2 mungkin tidak akan sesusah ini. S3 itu belajar mandiri. Menemukan teori sendiri yang belum pernah ada di dunia. Wajar donk sulit. Kalau hasilnya eluar, pasti ngerasa lebih worthed kuliah S3 dibandingkan hasilnya riset S2 dulu kan?

That's why I have to do the best as I can do!

Jika merasa susah dan stres, why not sit down for a moment...playing games...watch movies... or even go shopping outside...?

Dan satu hal yang paling penting ketika merasa "ditinggalkan" ... Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya. Shalat dan mengaji menjadi 2 hal paling penting dan mendasar sebelum melakukan rutinitias, bukan?

Intan Web Developer

A Wife and PhD candidate to-be in National Taiwan University of Science and Technology. Dreamer, Writer, Traveller, and Tech Addict. Like to travel everywhere and experience anything.

2 comments:

  1. Waktu baca judulnya, kirain Pizza Hut Delivery hehehehe...

    Semoga lancar pendidikannya ya Intan, insyaaAllah ilmunya bermanfaat :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiinnn.... terima kasih Tia... :D
      Semoga sukses untuk kamu jugaa ^^

      Delete

Anda bisa memasukkan komentar tentang postingan di sini...Terima Kasih ^.^