Hari ini ada berita yang menghebohkan Indonesia...BBM naik lagi. DPR sudah menyetujui tentang perubahan harga BBM namun belum mengeluarkan harga pasti. Belum satu jam sejak diumumkannya berita ini, sudah banyak kendaraan bermotor yang mengantri di berbagai pom bensin di Indonesia. Katanya sih...mumpung belum naik harganya.
Hmm...aku teringat ketika aku ikut salah satu mata kuliah yaitu South East Asian Economics yang membahas tentang perekonomian Asia Tenggara. Hampir semua negara dibahas dan entah kenapa pembahasan selalu mengarah ke Indonesia. Mungkin karena mahasiswa Indonesia banyak yang mengambil mata kuliah itu. Apalagi kelompokku diberi tugas untuk menganalisis tentang perekonomian dan kehidupan masyarakat Indonesia. Dosen yang mengajar di kelas itu adalah seorang professor yang memiliki riset di bidang industri asia tenggara. DIa sering berkelana dari satu negara ke negara lain. Yang paling sering adalah Indonesia.
Pernah suatu ketika kami di kelas membahas tentang minyak dunia. Bagaimana Amerika menginginkan minyak dari negara 1001 malam. Bagaimana trjadi perebutan kekuasaan di berbagai negara penghasil minyak. Dan bagaimana harga minyak dunia.
Aku terkejut ketika professor mengatakan bahwa harga minyak dunia begitu mahal namun mengapa harga bahan bakar kendaraan bermotor di Indonesia begitu murah? di Taiwan harga per liter bisa mencapai 35 NT atau sekitar 15.000 rupiah. Sedangkan di Indonesia, harga per liter BBM hanya 4500 rupiah. Ya itu kalau dikurskan sih. Tidak bisa dijadikan patokan. Tapi memang tidak bisa dipungkiri bahwa pemerintah telah memberikan subsidi yang sangat tinggi kepada masyarakat Indonesia. Diberikan kemudahan dalam mebeli bahan bakar dengan harga yang sangat murah.
Subsidi? ya kata itu sebenarnya sedikit ambigu. Subsidi itu sebenarnya untuk semua masyarakat atau hanya untuk masyarakat kurang mampu? Banyak aku mendengar dari teman-teman ku yang memiliki pendidikan dan pengetahuan mengenai perekonomian melebihi diriku sendiri. Subsidi BBM itu sebenarnya untuk masyarakat yang tidak mampu. Diberikan untuk mempermudah mereka membeli bahan bakar. Tapi, kenyataannya, apa? Orang yang mampu pun ingin subsidi ini. Berlomba-lomba mendapatkan harga BBM yang murah. Padahal pemerintah sudah memberikan Pertamax bagi mereka yang mampu dan Premium bagi yang kurang mampu. Aku masih ingat ada salah satu program pemerintah bagi yang ada stiker khusus dan beli premium...dia harus ditegur. Artinya dia adalah stiker pemerintah dan harus beli pertamax. Bagus itu. Tapi nyatanya..pemerintahnya sendiri beli premium.
Jika dibandingkan dengan berbagai negara penghasil minyak yang lainnya...Indonesia ini cukup rugi. Kenapa bisa begitu? dengan harga yang sangat murah..negara lain berlomba-lomba membeli minyak dari Indonesia. Jika dibandingkan dengan negara penghasil minyak lain, mereka ingin minyak mereka dibeli dengan emas bukan dengan uang. Terlebih lagi, dengan supply minyak Indonesia kurang memenuhi kebutuhan masyarakatnya dan akhirnya Indonesia masih membeli minyak dari negara tetangga dengan harga yang sangat mahal. Belum ketika dijual kepada masyarakat Indonesia, pemerintah harus memotong harga BBM dikarenakan subsidi. Kalau dipikir-pikir...rugi besar Indonesia sih.
Tapi ada juga berita yang mengatakan bahwa pemerintah membohongi rakyat dengan mengatakan bahwa mengalami kerugian 126Triliyun padahal nyatanya kerugiannya 97Triliyun. Dengan kata lain pemerintah ingin mengambil keuntungan yang sama dengan yang dimiliki oleh Shell dimana harga minyak naik turun tiap hari nya. Berita didapatkan dari http://kwikkiangie.com/v1/2012/03/kontroversi-kenaikan-harga-bbm/
Mosi tidak percaya kepada pemerintah juga menjadi faktor yang sangat mempengaruhi. Tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap pemerintah sangatlah kurang. Sebagai bukti...pagi ini ketika aku membuka facebook, di news feed banyak sekali orang yang menghujat pemerintah. Ada yang bilang kekayaan pemerintah dapet dari rakyat tapi rakyat malah dikasih naiknya harga BBM, ada yang marah-marah, dan lain sebagainya. Itu sebagian kecil. Bagaimana dengan real di lingkungan? demo, bakar ban, bakar motor, tawuran, dan lain sebagainya.
Padahal...di negara lain pun harga BBM juga naik tiap tahunnya. Dan masyarakatnya tidak mempermasalahkan itu. Tidak sampai seperti di Indonesia yang masyarakatnya menolak habis-habisan dan merugikan banyak pihak dengan aksi demo nya.
Fiuh...sedih memang ketika memikirkan bangsa yang kucintai ini. Kapan masyarakatnya mau percaya dengan pemerintahnya? Mungkin...ketika suatu saat nanti pemerintah bersih dari korupsi. Mungkin saat itulah masyarakat akan percaya kembali.
Entah yang benar yang mana...Wallahualam...
Pemerintah salah bukan karena menaikkan harga tapi karena belum bisa membuat masyarakat percaya akan dirinya. Masyarakat juga salah karena tidak mau mencari tau mengapa BBM dinaikkan dan hanya mencari-cari kesalahan pemerintah tanpa mendukung walaupun hanya sedikit.
Banyak sekali kejadian yang marak akan anarki. Wajar jika yang melakukan adalah warga yang kurang berpendidikan. Tapi yang melakukan adalah mahasiswa. Hmm... ini yang patut dipertanyakan. Protes boleh. Tapi, proteslah dengan otak. Mencari kenyataan dan data. Lakukan dengan baik dan tidak menyusahkan orang lain.
Kami yang bersekolah dan hidup di negara lain hanya bisa menggelengkan kepala dan mencoba menjelaskan kepada saudara kami di tanah air supaya tidak ikut-ikut protes dengan cara yang salah. Memberikan pengetahuan yang kami tahu. Supaya mereka yang di tanah air bisa menjelaskan ke teman mereka.
Semoga suatu saat nanti...bangsa ku ini bisa berubah.....
Mau tau harga BBM dunia v.s. Indonesia ? Silahkan liat di http://en.wikipedia.org/wiki/Gasoline_and_diesel_usage_and_pricing
Aku disini hanya memberika pendapat. Mohon maaf jika ada yang salah atau kurang berkenan. ^.^
Picture from Tempo. Kendaraan yang antri isi bensin
Hmm...aku teringat ketika aku ikut salah satu mata kuliah yaitu South East Asian Economics yang membahas tentang perekonomian Asia Tenggara. Hampir semua negara dibahas dan entah kenapa pembahasan selalu mengarah ke Indonesia. Mungkin karena mahasiswa Indonesia banyak yang mengambil mata kuliah itu. Apalagi kelompokku diberi tugas untuk menganalisis tentang perekonomian dan kehidupan masyarakat Indonesia. Dosen yang mengajar di kelas itu adalah seorang professor yang memiliki riset di bidang industri asia tenggara. DIa sering berkelana dari satu negara ke negara lain. Yang paling sering adalah Indonesia.
Pernah suatu ketika kami di kelas membahas tentang minyak dunia. Bagaimana Amerika menginginkan minyak dari negara 1001 malam. Bagaimana trjadi perebutan kekuasaan di berbagai negara penghasil minyak. Dan bagaimana harga minyak dunia.
Aku terkejut ketika professor mengatakan bahwa harga minyak dunia begitu mahal namun mengapa harga bahan bakar kendaraan bermotor di Indonesia begitu murah? di Taiwan harga per liter bisa mencapai 35 NT atau sekitar 15.000 rupiah. Sedangkan di Indonesia, harga per liter BBM hanya 4500 rupiah. Ya itu kalau dikurskan sih. Tidak bisa dijadikan patokan. Tapi memang tidak bisa dipungkiri bahwa pemerintah telah memberikan subsidi yang sangat tinggi kepada masyarakat Indonesia. Diberikan kemudahan dalam mebeli bahan bakar dengan harga yang sangat murah.
Subsidi? ya kata itu sebenarnya sedikit ambigu. Subsidi itu sebenarnya untuk semua masyarakat atau hanya untuk masyarakat kurang mampu? Banyak aku mendengar dari teman-teman ku yang memiliki pendidikan dan pengetahuan mengenai perekonomian melebihi diriku sendiri. Subsidi BBM itu sebenarnya untuk masyarakat yang tidak mampu. Diberikan untuk mempermudah mereka membeli bahan bakar. Tapi, kenyataannya, apa? Orang yang mampu pun ingin subsidi ini. Berlomba-lomba mendapatkan harga BBM yang murah. Padahal pemerintah sudah memberikan Pertamax bagi mereka yang mampu dan Premium bagi yang kurang mampu. Aku masih ingat ada salah satu program pemerintah bagi yang ada stiker khusus dan beli premium...dia harus ditegur. Artinya dia adalah stiker pemerintah dan harus beli pertamax. Bagus itu. Tapi nyatanya..pemerintahnya sendiri beli premium.
Jika dibandingkan dengan berbagai negara penghasil minyak yang lainnya...Indonesia ini cukup rugi. Kenapa bisa begitu? dengan harga yang sangat murah..negara lain berlomba-lomba membeli minyak dari Indonesia. Jika dibandingkan dengan negara penghasil minyak lain, mereka ingin minyak mereka dibeli dengan emas bukan dengan uang. Terlebih lagi, dengan supply minyak Indonesia kurang memenuhi kebutuhan masyarakatnya dan akhirnya Indonesia masih membeli minyak dari negara tetangga dengan harga yang sangat mahal. Belum ketika dijual kepada masyarakat Indonesia, pemerintah harus memotong harga BBM dikarenakan subsidi. Kalau dipikir-pikir...rugi besar Indonesia sih.
Tapi ada juga berita yang mengatakan bahwa pemerintah membohongi rakyat dengan mengatakan bahwa mengalami kerugian 126Triliyun padahal nyatanya kerugiannya 97Triliyun. Dengan kata lain pemerintah ingin mengambil keuntungan yang sama dengan yang dimiliki oleh Shell dimana harga minyak naik turun tiap hari nya. Berita didapatkan dari http://kwikkiangie.com/v1/2012/03/kontroversi-kenaikan-harga-bbm/
Mosi tidak percaya kepada pemerintah juga menjadi faktor yang sangat mempengaruhi. Tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap pemerintah sangatlah kurang. Sebagai bukti...pagi ini ketika aku membuka facebook, di news feed banyak sekali orang yang menghujat pemerintah. Ada yang bilang kekayaan pemerintah dapet dari rakyat tapi rakyat malah dikasih naiknya harga BBM, ada yang marah-marah, dan lain sebagainya. Itu sebagian kecil. Bagaimana dengan real di lingkungan? demo, bakar ban, bakar motor, tawuran, dan lain sebagainya.
Padahal...di negara lain pun harga BBM juga naik tiap tahunnya. Dan masyarakatnya tidak mempermasalahkan itu. Tidak sampai seperti di Indonesia yang masyarakatnya menolak habis-habisan dan merugikan banyak pihak dengan aksi demo nya.
Fiuh...sedih memang ketika memikirkan bangsa yang kucintai ini. Kapan masyarakatnya mau percaya dengan pemerintahnya? Mungkin...ketika suatu saat nanti pemerintah bersih dari korupsi. Mungkin saat itulah masyarakat akan percaya kembali.
Entah yang benar yang mana...Wallahualam...
Pemerintah salah bukan karena menaikkan harga tapi karena belum bisa membuat masyarakat percaya akan dirinya. Masyarakat juga salah karena tidak mau mencari tau mengapa BBM dinaikkan dan hanya mencari-cari kesalahan pemerintah tanpa mendukung walaupun hanya sedikit.
Banyak sekali kejadian yang marak akan anarki. Wajar jika yang melakukan adalah warga yang kurang berpendidikan. Tapi yang melakukan adalah mahasiswa. Hmm... ini yang patut dipertanyakan. Protes boleh. Tapi, proteslah dengan otak. Mencari kenyataan dan data. Lakukan dengan baik dan tidak menyusahkan orang lain.
Kami yang bersekolah dan hidup di negara lain hanya bisa menggelengkan kepala dan mencoba menjelaskan kepada saudara kami di tanah air supaya tidak ikut-ikut protes dengan cara yang salah. Memberikan pengetahuan yang kami tahu. Supaya mereka yang di tanah air bisa menjelaskan ke teman mereka.
Semoga suatu saat nanti...bangsa ku ini bisa berubah.....
Mau tau harga BBM dunia v.s. Indonesia ? Silahkan liat di http://en.wikipedia.org/wiki/Gasoline_and_diesel_usage_and_pricing
Aku disini hanya memberika pendapat. Mohon maaf jika ada yang salah atau kurang berkenan. ^.^
Hahahah, yaa begitu. Dari awal di manja, waktu jatah manja-manja nya ditarik perlahan, eh pada nganu. Ini sekedar opini sih. Soalnya miris juga kalo liat mereka yang gegayaan pake "motor gede" juga ikutan pake premium.
ReplyDeleteTapi sepertinya sekarang keadaan udah berubah karena premium perlahan udah ditiadakan dan pada beralih ke Pertalite atau Pertamax.