Sering terjadi dalam setiap kegiatan yang namanya beda pendapat. Tidak masalah tentu saja karena dengan adanya beda pendapat bisa menimbulkan ide-ide baru yang kreatif dan segar asal orang-orang di dalamnya mau mendengarkan dan mencari solusi yang terbaik dari semua perbedaan yang ada.
Namun, beda pendapat itu menjadi menyakitkan tatkala terjadi pada saat evaluasi akhir sebuah kegiatan. Di mana orang-orang yang berbicara merupakan petinggi dan meminta melakukan segala hal yang bisa saja dilakukan tapi "kenapa ga dari dulu sih bilangnya?" dan "jadi, apa yang kami lakukan selama ini sia-sia?".
Hmm...
Aku tau para petinggi menginginkan yang terbaik. Mencoba memberikan jalan terbaik supaya acara ke depan menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
Tapi, sangat disayangkan ketika para petinggi banyak bicara dan banyak mau nya seperti menandakan bahwa mereka tidak berkontribusi nyata. Hanya berbicara tanpa bekerja.
Sedih memang... tapi itulah kenyataan pahit yang sering terjadi dalam sebuah kegiatan.
Panitia yang rela bekerja mati-mati an. Dengan segala konsekuensi yang ada serta mengupayakan solusi terbaik bagi semuanya. Meninggalkan jejak yang mungkin bisa dipakai di kegiatan selanjutnya. Tapi, kurang dihargai.
Tapi...setelah dipikir-pikir...
kejadian seperti ini bisa membuat orang yang ada di dalam lingkaran itu belajar... bahwa berpikir, berbicara, harus ada kontribusi nyata terlebih dahulu dan melihat dari sudut pandang kepanitiaan yang ada... ^.^
So, pilih mana? Bicara saja atau Kontribusi nyata? :p
No comments:
Post a Comment
Anda bisa memasukkan komentar tentang postingan di sini...Terima Kasih ^.^