That question... is hard to answer. But, a lot of my friends ask me about that...right after my marriage day. haha
Okay i will explain a little bit in here. Only a little bit... haha
Karena pernikahanku dilaksanakan dengan cara tradisional, jelas berbeda dengan apa yang biasanya dilakukan orang-orang pada umumnya. Bapakku ingin pernikahan yang serba jawa...di resepsi. Tapi untuk akadnya, bolehlah agak modern dikit. xixi
Jadi.. sehari sebelum resepsi, malamnya kami mengadakan Akad Nikah dengan baju serba putih dan dengan suasana yang sangat khidmat. Aku tidak boleh ada di ruangan. Aku berada di luar. Ceritanya sih, aku bingung di luar ngapain. Secara ya semua orang di dalam ruangan. Sedangkan aku, ibu, dan adik-adikku yang perempuan berada di luar. Dekat pintu masuk. Mmm alhasil kami ketawa ketiwi ga jelas. Sampai ibuku mengingatkan kalau kami harus serius. ~(^.^)~
Setelah suamiku (ceileeehh) , saat itu masih calon suami, mengucapkan ijab qabul, kami dipersilahkan masuk. Aku duduk di sebelahnya dan diminta untuk menandatangani buku nikah and of course...pasang cincin. hehe
Lalu, mejanya dipindah, dan semua undangan bersalam-salaman, lalu foto-foto.
And...done. hahaha
Aku ngerasa kejadiannya sangat cepat. Seperti mimpi.
Bahkan mungkin sampai sekarang aku masih merasa.. "oh iya aku sudah jadi istri orang"
Karena bisa dibilang aku juga tidak tahu rasanya bingung persiapan pernikahan. Ibuku yang menyiapkan segala sesuatunya. Secara aku di Taiwan dan baru pulang sebulan sebelum menikah karena harus sidang dan lain sebagainya..
Besoknya kami baru mengadakan resepsi. Pagi harinya. Capek sih...namanya juga pernikahan. Mengundang keluarga dan teman dekat... itu luar biasa.
But, I'm happy!!!!
The best day of my life!!!
Bisa bertemu teman-teman dan keluarga besar itu luar biasa... tidak hanya di lebaran saja tapi kami juga bisa bertemu di acara pernikahanku.
In the end...i can see... the feeling is incredibly awesome!!
Okay i will explain a little bit in here. Only a little bit... haha
Karena pernikahanku dilaksanakan dengan cara tradisional, jelas berbeda dengan apa yang biasanya dilakukan orang-orang pada umumnya. Bapakku ingin pernikahan yang serba jawa...di resepsi. Tapi untuk akadnya, bolehlah agak modern dikit. xixi
Jadi.. sehari sebelum resepsi, malamnya kami mengadakan Akad Nikah dengan baju serba putih dan dengan suasana yang sangat khidmat. Aku tidak boleh ada di ruangan. Aku berada di luar. Ceritanya sih, aku bingung di luar ngapain. Secara ya semua orang di dalam ruangan. Sedangkan aku, ibu, dan adik-adikku yang perempuan berada di luar. Dekat pintu masuk. Mmm alhasil kami ketawa ketiwi ga jelas. Sampai ibuku mengingatkan kalau kami harus serius. ~(^.^)~
Setelah suamiku (ceileeehh) , saat itu masih calon suami, mengucapkan ijab qabul, kami dipersilahkan masuk. Aku duduk di sebelahnya dan diminta untuk menandatangani buku nikah and of course...pasang cincin. hehe
Lalu, mejanya dipindah, dan semua undangan bersalam-salaman, lalu foto-foto.
And...done. hahaha
Aku ngerasa kejadiannya sangat cepat. Seperti mimpi.
Bahkan mungkin sampai sekarang aku masih merasa.. "oh iya aku sudah jadi istri orang"
Karena bisa dibilang aku juga tidak tahu rasanya bingung persiapan pernikahan. Ibuku yang menyiapkan segala sesuatunya. Secara aku di Taiwan dan baru pulang sebulan sebelum menikah karena harus sidang dan lain sebagainya..
Besoknya kami baru mengadakan resepsi. Pagi harinya. Capek sih...namanya juga pernikahan. Mengundang keluarga dan teman dekat... itu luar biasa.
But, I'm happy!!!!
The best day of my life!!!
Bisa bertemu teman-teman dan keluarga besar itu luar biasa... tidak hanya di lebaran saja tapi kami juga bisa bertemu di acara pernikahanku.
In the end...i can see... the feeling is incredibly awesome!!
No comments:
Post a Comment
Anda bisa memasukkan komentar tentang postingan di sini...Terima Kasih ^.^