Perjuangan menuju kelulusan adalah perjuangan yang tidak mudah tapi tidak mustahil. Ikhtiar dan tawakal adalah kunci nya...
Sudah hampir dua bulan sepertinya aku tidak menuliskan apapun di blog ini. Yah...namanya juga sedang mempersiapkan sidang, jadi apa boleh buat...stop dulu lah sejenak menulis di blog dan saatnya menulis buku thesis. haha
Bagi sebagian besar orang terutama teman-teman ku yang notabene adalah
engineer mungkin mereka menganggap bahwa apa yang aku kerjakan sangat mudah. Thesis yang mungkin di bawah standar lulusan teknik informatika. Dalam hal ini kaitannya adalah dengan jaringan komputer, pencitraan visual, algoritma, dan lain sebagainya. Tetapi, yang kuhadapi dan teman-temanku yang memiliki satu bidang denganku tidak bisa dikatakan mudah. Karena riset kami tidak hanya sekadar menyebar kuisioner yang dibilang mudah itu tadi. Tapi ada hal lain yang menjadi pertimbangan.
Oke aku akan menjabarkan terlebih dahulu apa itu M.IM ?
M.IM adalah singkatan dari
Master of Information Management, gelar yang diberikan kepada lulusan S2
department of information management NTUST. Awalnya aku dan teman-teman agak khawatir karena jurusan ini masuk ke fakultas
School of Management dimana semua lulusannya termasuk
industrial management mendapatkan gelar M.BA. atau
Master of Business Administration. Khawatir karena apa yang kami kerjakan bukan tentang bisnis. Namun tentang bagaimana melakukan manajemen terhadap teknologi informasi. Alhamdulillah...doa kami terjawab dengan adanya keputusan bahwa lulusannya akan mendapatkan gelar M.IM.
Apa yang kami kerjakan di sini?
Ada banyak bidang yang bisa dipilih di jurusan ini. Namun, karena dulu saat masih sekolah di Teknik Informatika ITS mengambil bidang Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) yang merupakan bagian dari manajerial teknologi informasi, akhirnya aku memutuskan untuk mengambil
Enterprise System and Management (ESM) dan masuk ke lab
Management Information System (MIS) Lab yang mempelajari lebih dalam mengenai manajemen sistem informasi itu sendiri. Aku mengambil topik riset
e-learning karena aku ingin hasil riset ini berguna tidak hanya bagi akademik tapi juga bisa diimplementasikan di Indonesia.
Riset seperti apa yang kami lakukan?
Metodologi yang kami lakukan adalah melakukan
quantitative dan
qualitative. Dimana kami harus mendapatkan data dalam bentuk kuisioner. Oke sampai sini mungkin sebagian besar akan beranggapan, ohh gampang nihhh...cuma ambil data doank kan? eitss...tapi jangan salah. Kami harus membuat sebuah sistem
e-learning yang diujicobakan selama satu semester kepada
respondent lalu baru kami membagiakan kuisioner. Kuisioner juga tidak segampang membuat pertanyaan. Harus jelas itu kuisioner maksudnya apa dan apakah ada
reference nya. Analisis juga tidak semudah pikiran sebagian orang yang bilang "halah...cuma pakai SPSS bisa kan? gampang tuh..." hmm... agak susah menjelaskan nya, tapi tidak segampang itu.
Apakah ini susah atau mudah?
Aku tidak akan bilang ini susah...tapi juga tidak mudah... so so lah yaa... karena kalau aku bilang ini susah, kayaknya koq selalu mengeluh dan kalau bilang mudah, kayak mengentengkan... haha yang jelas Alhamdulillah...semua bisa selesai dengan lancar...
Kenapa ambil topik ini?
Ini pertanyaan yang harus dijawab karena banyak yang tanya. Kenapa aku tidak mengambil
computer science saja yang mungkin lebih 'teknik informatika'? Tidak. Karena
computer science murni pengembangan metodologi. Sedangkan
information management adalah menggunakan metolodogi itu dan menerapkannya dalam pengembangan sebuah sistem. Aku tau bahwa kemampuanku ada di
information management karena dari awal seperti yang aku bilang tadi saat S1 aku sudah masuk ke bidang Rekayasa Perangkat Lunak yang notabene adalah manajerial sistem informasi dan pengaplikasiannya.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pengalaman berharga didapatkan selama 2 tahun ini belajar di Taiwan. Mungkin, kampus ini masih kalah dibandingkan UI untuk katagori peringkat dunia. Tapi bagiku, belajar itu bisa dimana saja...ilmu bisa didapatkan dari mana saja... yang berbeda adalah pelajaran kehidupan apa yang bisa didapatkan selama ini.
Belajar di negeri orang itu berbeda dengan di negeri sendiri. Bukan karena nantinya pulang membawa gelar. Tapi, banyak hal yang tidak bisa didapatkan di Indonesia. Contohnya adalah belajar tentang budaya negara lain.
Budaya orang Taiwan itu patut dicontoh dalam segi berinteraksi dengan orang lain dan kedisplinan. orang yang ramah dan juga disiplin terhadap segala bentuk aturan yang ada membuatku tercengang. Rasanya ingin sekali membawa budaya ini ke Indonesia.
Ini misiku selanjutnya... membawa budaya yang baik ke Indonesia. Budaya tertib, disiplin, no jam karet, bersih, ramah, dan etos kerja yang tinggi.
Bergelar M.IM. adalah sebuah kebanggaan tersendiri karena sudah lulus S2 dengan membanggakan. Tetapi, gelar itu tidak akan ada artinya jika aku hanya berbangga sendiri dan hanya untuk ku sendiri. Gelar itu akan berarti jika nantinya aku bisa membangun Indonesia lebih baik, dengan caraku.
Ini bukan akhir dari proses belajar...tapi awal dari segalanya.
Alhamdulillah...
Bismillahirrahmanirrahim...
InsyaAllah...